Kandungan Klorofil Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica) Akibat Pemberian Logam Kadmium (Cd) pada Berbagai Konsentrasi

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kandungan klorofil, akumulasi logam kadmium pada daun, dan pertumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica) akibat pemberian logam kadmium dengan berbagai konsentrasi dan waktu detensi, serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Penelitian dilakukan di Green House Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya dengan menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Konsentrasi logam kadmium yang dipergunakan adalah 0 ppm, 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm, dan 20 ppm, dengan waktu detensi selama 7 dan 14 hari. Parameter yang diamati meliputi kandungan klorofil, akumulasi logam kadmium pada daun, dan pertumbuhan tanaman kangkung air. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan ANAVA 2 arah  dan dilajutkan dengan Uji Duncan dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pemberian logam kadmium dengan konsentrasi dan waktu detensi yang berbeda dapat memengaruhi kandungan klorofil, akumulasi logam kadmium pada daun, dan pertumbuhan tanaman kangkung air. Kandungan klorofil daun yang terkecil ditujukkan pada pemberian konsentrasi logam sebesar 16 ppm,dan 20 ppm dengan waktu detensi selama 14 hari. Akumulasi logam pada daun terbesar ditunjukkan pada konsentrasi 12 ppm, 16 ppm, dan 20 ppm yakni sebesar 6,357 ppm, 6,765 ppm, dan 6,468 ppm. Pemberian konsentrasi 20 ppm dengan waktu detensi selama 14 hari menunjukkan berat terkecil adalah sebesar 34,57 gram.  
Kata kunci: konsentrasi kadmium; waktu detensi; kandungan klorofil; akumulasi logam kadmium; pertumbuhan kangkung air
Penulis: Risca Monita, Tarzan Purnomo, Djoko Budiono
Kode Jurnal: jpbiologidd130554

Artikel Terkait :