Konstruksi Masyarakat Tentang Keterlibatan Keluarga Pesantren Dalam Pemilihan Legislatif 2014 Di Tambakberas Jombang

Abstrak: Ketidak berhasilan tokoh pesantren yang terlibat di politik dalam pemilihan legislatif tahun 2014 menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Sebagaimana yang terjadi di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, keterlibatan tokoh pesantren dalam  ranah politik praktis bukan saja berdampak pada eksistensi politik pesantren dan komunitasnya, namun juga berakibat luas bagi masyarakat yang selama ini menjadikan pesantren sebagai sumber rujukan keagamaan dan referensi politik. Tujuan dari penenelitian ini adalah mengambarkan dan menganalisis pola konstruksi masyarakat terhadap partisipasi politik tokoh Pondok Pesantren Tambakberas Jombang dalam pemilihan legislatif 2014 Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Menurut Berger dan Luckman, setiap individu mencari pengetahuan dan kepastian bahwa fenomena nyata adanya dan memiliki karakteristik yang khusus dalam kehidupan sehari-hari individu. Berger juga menyebutkan bahwa masyarakat pada akhirnya terbagi dalam dua bagian, yaitu masyarakat sebagai realitas obyektif dan masyarakat sebagai realitas subyektif. Ketika masyarakat dipandang sebagai sebuah kenyataan berganda yaitu obyektif dan subyektif, maka mereka berproses melalui tiga momen dialektis, yaitu: eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Penelitian ini menyatakan bahwa masyarakat mengkonstruksikan keterlibatan keluarga pesantren dalam politik dengan dua kategori, yaitu sebagian kecil mereka setuju dengan keterlibatan keluarga pesantren dalam politik dan sebagian besar tidak setuju dengan keterlibatan keluarga pesantren dalam politik.
Kata Kunci: konstruksi masyarakat, politik, tokoh pesantren
Penulis: FIRZATUNNISAK, PAMBUDI HANDOYO
Kode Jurnal: jpsosiologidd150598

Artikel Terkait :