INTERKONEKSI DAN PEMBANGUNAN E-GOVT

ABSTRAK: Berlatarbelakangkan fenomena interkoneksi yang hampir belum pernah diteliti,  penelitian fokus mempertanyakan penerapan struktur jaringan interkoneksi di instansi pelayanan publik bidang informasi dan dokumentasi dan termasuk kualitas tahapan pembangunan e-govt di instansi bersangkutan. Hasilnya menunjukkan struktur jaringan interkoneksi umumnya sudah diadopsi namun masih cukup banyak juga belum mengadopsi. Kemampuan jarak tempuh antar komputer yang sudah terkoneksi berkisar 5-10 km. Bandwhitch-nya 10-100 Mbps. Lingkup struktur jaringan interkoneksi itu bersifat LAN. Router dan gateway sudah dimiliki namun LAN-LAN itu belum terinterkoneksi. Secara overall struktur jaringan interkoneksi yang diadopsi itu, yaitu jaringan interkoneksi LAN. Terkait fenomena Tahapan e-government yang diadopsi di instansi, maka 12 varian persoalan sudah dilakukan dalam konteks pembangunan dan pengembangan e-govt instansi. Namun tiga yang banyak diadopsi : pembuatan situs informasi, penyiapan sdm, dan sosialisasi situs informasi untuk internal. Level tahapan pengembangan e-govt terbagi empat: persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan. Namun umumnya level itu baru dalam tahap persiapan. Karenanya publik jadi relatif belum dapat menikmati layanan publik. Kondisi tidak menguntungkan publik tersebut disebabkan sejumlah faktor humanity (seperti kultur berbagi-sharring informasi); kultur dokumentasi). Terkait ini peningkatan implementasi interkoneksi dan e-govt ke depan memerlukan urgensi pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait implementasi interkoneksi dan e-govt  di kalangan aparatur pemerintah.
Kata-kata kunci: Interkoneksi ; Pembangunan; E-Govt
Penulis: Ari Cahyo Nugroho
Kode Jurnal: jpkomunikasidd150506

Artikel Terkait :