PERAN SERTA KELUARGA PADA LANSIA YANG MENGALAMI POST POWER SYNDROME
ABSTRAK: Post Power Syndrome
merupakan keadaan yang menimbulkan gangguan fisik, sosial, dan spiritual pada
lanjut usia saat
memasuki waktu pensiun
sehingga dapat menghambat
aktifitas mereka dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Lansia
sangat membutuhkan peran
serta dari keluarga dalam
menghadapi masalah post power syndrome tersebut. Penelitian ini bersifat
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Populasi adalah lansia usia antara 60
sampai dengan 65 tahun yang sudah menjalani
masa pensiun. Sampel
dilakukan secara purposive
dengan informan berjumlah 5
orang. Teknik pengumpulan
data dengan wawancara
mendalam. Post power syndrome yang
terjadi pada lansia
mengakibatkan dampak pada
fisik, sosial dan
spiritual. Gangguan fisik yang
dialami lansia menyebabkan
aktifitas lansia terhambat.
Masalah sosial menyebabkan lansia
kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat. Masalah spiritual menyebabkan lansia
kurang aktif dalam
kegiatan keagamaan. Pendekatan
fisik yang dilakukan keluarga dirasakan
masih kurang oleh
lansia. Keluarga di
dalam membantu lansia
menghadapi masalah post power
syndrome dilakukan dengan
tiga cara pendekatan
yaitu pendekatan fisik, sosial, dan spiritual secara optimal.
Perhatian yang diberikan keluarga kepada lansia
tidak semua ditanggapi
positif dan bahkan
dapat menyebabkan persepsi
negatif oleh lansia.
Keluarga hendaknya
mengoptimalkan perhatian dalam
menghadapi lansia yang
sedang menghadapi masalah post
power syndrome. Peran
perawat adalah memberikan
arahan pada keluarga
untuk lebih terbuka pada lansia sehingga timbul kepercayaan pada lansia
untuk bercerita pada keluarga.
Author: Agus Santoso, Novia
Budi Lestari
Journal Code: jpkeperawatandd080024