HUBUNGAN PELAKSANAAN STANDART PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR SIDOARJO
ABSTRAK: Pemasangan infus
merupakan tindakan yang
paling sering dilakukan
di rumah sakit. Tindakan ini
akan berkualitas dalam
pelaksanaannya apabila mengacu
pada prosedur tetap pemasangan infus. Jika prosedur ini tidak dilakukan dengan baik
maka akan menimbulkan
phlebitis. Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis adanya
hubungan pelaksanaan standart
prosedur operasional pemasangan infus
dengan kejadian phlebitis
di Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Sidoarjo. Desain penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cohort. Populasi
dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas di IGD Rumah
Sakit Islam Siti
Hajar Sidoarjo dan
pasien yang sedang
dilakukan pemasangan infus pada
tanggal 11 Mei sampai 10
Juni 2015. Sampel
berjumlah 36 orang yang
dipilih secara probability
sampling dengan teknik
simple random sampling. Pengambilan
data dilakukan dengan
menggunakan observasi pada standart
prosedur operasional pemasangan
infus dan phlebitis
yang kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik Korelasi Spearman’s Rank dengan ρ ˂ 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir
sebagian besar (47,2%) pemasangan infus dilakukan dengan
baik dan sebagian
besar (69,4%) responden mengalami phlebitis
derajat 0 dengan
ciri-ciri tidak ada
tanda phlebitis. Berdasarkan
hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan pelaksanaan standart prosedur
operasional pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di Rumah Sakit Islam
Siti Hajar Sidoarjo dengan ρ = 0,000 (ρ ˂ 0,05). Melihat hasil
penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa peran
perawat sangat penting dalam mencegah terjadinya phlebitis. Semakin baik
perawat dalam melaksanakan
pemasangan infus sesuai
standart prosedur operasional
maka semakin kecil pula angka kejadian phlebitis pada pasien.
Penulis: Sari Dewi Kusumawati,
Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150232