Koordinasi Sistem Proteksi Arus Lebih Pada Penyulang Distribusi 20 kV GI Pauh Limo

ABSTRAK: Pada  penyulang  20  kV  biasanya  pemadaman  disebabkan  oleh  gangguan  hubung  singkat. Jika penyetelan over current relay (OCR) di sisi incoming atau di outgoing kurang baik, dapat menyebabkan pemadaman total (black out). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi setting relai proteksi pada penyulang distribusi 20 kV gardu induk Pauh  Limo,  sehingga saling terkoordinasi dengan baik dan diharapkan jika  terjadi gangguan pada salah satu  penyulang 20 kV  maka tidak  akan  membawa black out pada penyulang yang lain.
Berdasarkan analisa arus hubung singkat disetiap penyulang, dimana arus gangguan hubung singkat 3 fasa  terbesar  yaitu  pada  penyulang  Koto  Tingga,  dengan  lokasi  gangguan  1  %,  yaitu  sebesar  7326,99 Ampere. Hal ini dikarenakan saluran Koto Tingga terpendek dibandingkan dengan penyulang lain, yaitu = 9 km dan arus beban = 230 Amper. Waktu kerja relai pada penyulang (detik) : Kuranji = 0,3, Koto Tingga = 0,298, Teluk Bayur-2 = 0,292, Teluk Bayur-1 = 3, BLKI = 0,3, Kandis = 0,3 dan penyulang UNAND = 0,3. Pada sisi incoming waktu kerja relai adalah 0,7 detik. Setting relai ini dapat digunakan sebagai referensi dalam evaluasi dan setting ulang OCR.
Kata Kunci: Gangguan hubung singkat, Relai arus lebih, setting relai
Penulis: Erliwati, Syafii, Muhammad Nurdin
Kode Jurnal: jptlisetrodd150079

Artikel Terkait :