HUBUNGAN KOMITMEN DENGAN PEMAAFAN PADA PERKAWINAN WANITA SUKU JAWA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL D.I.Y
ABSTRAK: Kehidupan wanita
suku Jawa, jika
seorang wanita sudah
dianggap layak untuk menikah
maka orang tua
akan segera mencarikan
jodoh, tentu ini
dilihat dari bibit, bebet, dan bobotnya
yang nantinya perjodohan ini akan berujung pada sebuah perkawinan. Salah
satu unsur dalam mempertahankan sebuah perkawinan adalah komitmen.
Namun, kehidupan perkawinan
terkadang ada permasalahan yang dapat
menyakiti pasangan hidup
kita. Mempertahankan pernikahan, dibutuhkan pemaafan
kepada individu yang
melakukan kesalahan. Penelitian
ini dilakukan di Kabupaten
Gunungkidul Daerah Istimewa
Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini
adalah ingin mengetahui
hubungan komitmen dengan
pemaafan dalam hubungan perkawinan.
Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling dengan
skala pemaafan dan
skala komitmen dengan
menggunkaan model skala likert.
Jumlah subjek sebanyak
204 orang dengan
minimal usia perkawinan 10 tahun.
Hasil penelitian menunjukka terdapat hubungan positif yang signifikan antara
tingkat komitmen dengan
pemberian pemaafan pada perkawinana wanita suku Jawa di
Kabupaten Gunungkidul D.I.Y, ini di buktikan dengan hasil
perhitungan korelasi product
moment. Semakin tinggi
tingkat komitmen dalam sebuah
hubungan perkawinan maka
akan semakin tinggi
pula pemaafan yang diberikan
kepada pasangan yang
melakukan kesalahan (r=0,666; p=0,000 ;p=<0,05; F=0,833;
F>0,06).
Penulis: Isnani Rachmawati.S,
Faizah, Nur Hasanah
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd090007