Jaringan Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia dalam Politik Relasi Sipil–Militer Pasca Reformasi TNI

Abstrak: Tulisan ini membahas proses masuknya  purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke dalam  politik praktis dan kinerjanya di dalam arena politik. Menurut penulis, berperannya  purnawirawan TNI dalam kegiatan politik telah memberikan karakteristik baru pada pola relasi sipil–militer di Indonesia pasca reformasi. Hal ini terkait dengan peran  purnawirawan yang mampu menjadi jembatan komunikasi dan peredam konflik antara  politisi sipil dengan militer. Tulisan ini juga menegaskan bahwa keterlibatan  purnawirawan TNI dalam  politik praktis lebih didasarkan pada komitmen terhadap konstitusi dalam membangun konsolidasi  demokrasi, yang mana bukan mewakili kepentingan militer. Argumentasi ini merupakan kritik terhadap beberapa studi sebelumnya yang mengemukakan bahwa masuknya  purnawirawan TNI ke dalam politik merupakan bagian dari upaya  institusi militer menguasai pemerintahan melalui mekanisme  demokrasi, atau disebut juga sebagai  remiliterisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Actor Network Theory (ANT), yang dasarkan pada relasi performatif di antara aktor-aktor, baik aktor manusia maupun non manusia. Penelusuran melalui pendekatan ini berusaha menggali suatu peristiwa secara detail dengan menyelidiki proses relasional antar-aktor dalam jaringan.
Keywords: retired military officers, civil–military relation, political party, Actor Network Theory
Penulis: Arie S. Soesilo
Kode Jurnal: jpsosiologidd140398

Artikel Terkait :