Uji Aktivitas Antibakteri Salep Hidrokarbon Ekstrak Etil Asetat Daun Jengkol (Pithecollobium labatum Benth) terhadap Staphylococcus aureus ATCC® 25923
Abstrak: Daun jengkol
(Pithecollobium labatum Benth) merupakan bahan obat tradisional yang digunakan
oleh masyarakat sebagai obat eksim, kudis, luka dan bisul, kulit buahnya untuk
borok. Daun jengkol mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antibakteri salep ekstrak etil asetat daun jengkol
terhadap infeksi Staphylococcus aureus ATCC 25923 dinyatakan dengan lamanya
waktu sembuh infeksi pada punggung kelinci dengan basis dan konsentrasi yang
efektif.Ekstrak etil asetat
daun jengkol kemudian
dibuat salep dengan
basis hidrokarbon konsentrasi
10%, 20% dan
30%. Pengujian salep meliputi uji
stabilitas salep, uji homogenitas salep, uji daya menyebar salep, uji daya
lekat salep, uji kemampuan proteksi, uji viskositas. Salep dioleskan satu kali
sehari pada daerah infeksi. Pengamatan dilakukan sampai sembuhnya infeksi yang
ditandai dengan hilangnya nanah, keringnya luka, dan apabila sampel dari daerah
infeksi ditanam pada media Vogel Johnson Agar tidak terjadi pertumbuhan
bakteri.Salep ekstrak daun
jengkol yang paling
efektif adalah salep
dengan konsentrasi 30%.
Hasil dari seluruh
pengujian salep yang dilakukan menunjukkan salep ekstrak daun
jengkol memenuhi syarat mutu salep yang baik.
Penulis: Ismi Rahmawati, Novia
Yucca Tiara, Agnes Sri Harti
Kode Jurnal: jpfarmasidd090055