Analisa Pengaruh Adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah terhadap Kadar Chrom pada Limbah Batik Pabrik di Kabupaten Pekalongan
Abstrak: Air limbah
yang berasal dari
produksi batik merupakan
salah satu sumber
pencemaran air yang
potensial. Hal ini
disebabkan karena air limbah
produksi batik mengandung
senyawa organik yang
cukup tinggi, mengandung
senyawa-senyawa kimia yang berbahaya serta
mengandung mikroorganisme pathogen
yang dapat menyebabkan
penyakit. Chrom merupakan
Limbah logam berat Cr(VI), yang
merupakan salah satu jenis limbah berbahaya, dapat berasal dari industri batik,
pelapisan logam (electroplating), dan penyamakan kulit (leather tanning).
analisa konsentrasi chrom dilakukan pada limbah batik sebelum dan sesudah
mengalami pengolahan pada IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) suatu industri
serta setelah melewati aliran sungai sekitar pabrik. Penetapan kadar Chrom
dengan metode Spektrofotometer Visibel menggunakan Difenilkarbazida pada
panjang gelombang maksimal hasil scanning
yaitu 541 nm.
Dari kurva standar
larutan chrome pada
konsentrasi 2-6 mg/L
versus serapan larutan
standart Chrome diperoleh
persamaan regressi Y = 0,112 x – 0,009 dengan koefisien korelasi (r) = 0,9949.
Persamaan ini digunakan pada penetapan kadar Chrome pada air limbah. Pada
pemeriksaan pendahuluan diperoleh kadar Chrome pada air limbah sebelum diolah
16,6747 mg/L dan pH nya 14. Setelah diolah pH dari air limbah adalah 5, dan
kadar Chrom yang masih melebihi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10
Tahun 2004 baku mutu air limbah industri tekstil dan batik yaitu 10,1181 mg/L
dan setelah melewati 2 km aliran sungai juga masih tinggi yaitu 7,6277 mg/L.
Penulis: Tri Minarsih
Kode Jurnal: jpfarmasidd090051