AKTIVITAS ENZIM TRANSAMINASE DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS (Rattus norvegicus) WISTAR JANTAN YANG DIBERI FRAKSI N-HEKSAN DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.) PASCA INDUKSI SISPLATIN
ABSTRAK: Sisplatin merupakan
obat kemoterapi yang mempunyai efek samping berupa kerusakan hati. Daun kesum
merupakan tanaman endemik Kalimantan Barat yang memiliki kandungan
antioksidan kuat, diduga
dapat mencegah kerusakan
hati akibat sisplatin. Tujuan
penelitian ini adalah
mengetahui informasi senyawa fitokimia ekstrak
metanol dan fraksi
n-heksan daun kesum,
mengetahui kemampuan fraksi n-heksan daun kesum dalam mencegah kerusakan
hati dengan mengukur kadar enzim
transaminase yaitu SGOT,
SGPT dan derajat
kerusakan hati pasca induksi
sisplatin. Simplisia daun
kesum dimaserasi menggunakan metanol teknis
kemudian difraksinasi menggunakan
n-heksan p.a. Skrining fitokimia menggunakan
metode uji tabung.
Pengukuran kadar SGOT
dan SGPT menggunakan
spektrofotometer UV-Vis, serta pengukuran derajat kerusakan hati secara histopatologi
berupa degenerasi hidropik,
degenerasi lemak, dan
nekrosis. Tikus dibagi menjadi
5 kelompok yaitu
perlakuan sisplatin 5
mg/kgBB, kontrol CMC 1%,
perlakuan dosis I
(1,308mg/200grBB), II (2,616mg/200grBB), dan
III (5,233mg/200grBB) setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Teknik
analisis data kadar SGOT/SGPT menggunakan
One way ANOVA
dan Post Hoc
Multiple Comparisons (Tukey HD).
Data uji kerusakan
hati menggunakan uji
Mann-Whitney. Hasil skrining
fitokimia ekstrak metanol
mengandung alkaloid, polifenol,
tanin, flavonoid, triterpenoid, saponin dan fraksi n-heksan mengandung polifenol
dan triterpenoid. Hasil analisis data menunjukkan bahwa fraksi n-heksan daun
kesum mampu menurunkan derajat kerusakan hati, kadar SGPT dan SGOT. Namun,
perlakuan dosis III menunjukkan kadar SGOT
yang `melebihi perlakuan sisplatin.
Penulis: MOHAMMAD DENY INDARTO
Kode Jurnal: jpfarmasidd130144