PENGARUH VARIASI CAMBER TERHADAP PERILAKU JEMBATAN RANGKA BAJA
ABSTRACT: Camber merupakan
ruang terbuka yang terdapat pada bawah
jembatan yang memanfaatkan lengkungan lantai kendaraan jembatan. Camber biasa
disebut dengan anti lendutan karena camber dibuat untuk melawan lendutan yang
mungkin terjadi akibat beban yang bekerja. Jika terjadi lendutan maka tidak akan
melebihi garis netral jembatan sehingga masih memungkinkan ruang kosong untuk
kegiatan di bawah jembatan. Pada penelitian ini menggunakan analisis software
analisa struktur dengan menggunakan 12 model jembatan yang terdiri dari empat
variasi tipe rangka dan tiga variasi ketinggian camber. Empat variasi tipe
rangka itu adalah Pratt Truss, Howe Truss, Warren Truss dan K-Truss dan tiga
variasi camber itu adalah 0, 0,07 dan 0,14 meter atau 0%, 1,17% dan 2,33%.
Analisa pembebanan menggunakan beban terpusat dengan penambahan beban setiap
200 kg sampai masing-masing model jembatan mengalami lendutan 1/800l atau 7,5
mm. Tujuannya untuk mengetahui tipe rangka manakah yang paling efektif ditinjau
dari beban maksimum yang mampu ditahan, lendutan yang terjadi pada beban
tertentu dan nilai gaya batangnya terhadap berat sendiri jembatannya. Hasil
analisis menunjukan bahwa semua model jembatan cenderung mengalami penurunan
efektifitas akibat perlakuan pemberian camber. Beban maksimum yang mampu
ditahan terbesar yaitu pada model K-Truss camber 0% dengan beban 3010,79 kg
sedangkan model yang terlemah yaitu Howe Truss camber 2,33% dengan beban
2163,12 kg. Lendutan struktur terkecil pada saat beban 2000 kg terjadi pada
model K-Truss camber 0% sebesar 5,07 mm dan lendutan terbesar terjadi pada
model Howe Truss camber 2,33% sebesar 6,96 mm. Jadi camber dipakai bukan untuk
mengurangi lendutan melainkan untuk memberi ruang kosong di bawah jembatan.
Penulis: Arie Prayogi, Achfas
Zacoeb, Ari Wibowo
Kode Jurnal: jptsipildd140075