PENGARUH PEREMAJA OLI BEKAS DAN SOLAR TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PERKERASAN DAUR ULANG DENGAN ASBUTON
ABSTRACT: Penambahan lapis
perkerasan diatas lapis perkerasan lama (overlay) sebagai tindakan peremajaan
lapis perkerasan dinilai kurang efektif karena hal tersebut dapat merusak
lapisan pondasi dibawahnya serta memerlukan dana yang tidak sedikit. Diperlukan
inovasi dalam pemeliharaan jalan yang ekonomis, efektif, dan ramah lingkungan.
Recycling (daur ulang) merupakan metode yang dapat menjadi alternatif untuk
permasalahan tersebut. Pada penelitian
ini menggunakan pencampuran perkerasan jalan dengan metode cold mix. Dalam
metode cold mix diperlukan bahan
peremaja agar aspal yang terkadung didalamnya dapat diguanakan kembali. Pada
campuran aspal daur ulang ini digunakan peremaja berupa oli bekas dan solar
sebagai bahan peremjanya dengan perbandingan 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 :
25, dan 100 : 0, kadar peremaja yang digunakan 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dan kadar
asbuton yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%, dan 12% dengan waktu pereman selam 4
hari. Dari penelitian ini menghasilkan kadar peremaja optimum pada kadar 2,93 % proporsi peremajanya pada komposisi 75 : 25 (
oli bekas : solar ) dengan hasil nilai stabilitas maksimumnya 236,17 kg. Namun
nilai stabilitas rata – rata dari komposisi peremaja 75 : 25 mengalami
penurunan nilai stabilitas 81,93 % dari hasil core drill. Sehingga benda uji
pada penelitian ini tidak memenuhi kriteria stabilitas untuk lalu lintas berat
yaitu 800 kg. Namun, beberapa dari nilai stabilitas benda uji masuk kriteria
untuk LATASIR yaitu 200 kg. Hal ini dapat dikatakan bahwa penelitian ini dapat
dijadikan alternatif sebagai pengganti LATASIR.
Penulis: Bambang Sumantri,
Hermawan Santiko, Ludfi Djakfar, Hendi Bowoputro
Kode Jurnal: jptsipildd140056