PENGARUH OLI BEKAS DENGAN SOLAR, MINYAK TANAH DAN WAKTU PEMERAMAN PADA PERKERASAN DAUR ULANG
ABSTRACT: Perlunya inovasi
dalam pemeliharaan jalan yang ramah lingkungan, pengolahan bahan tidak terpakai
serta menggurangi pemakaian material baru maka digunakanlah perkerasan daur
ulang yang dapat mengembalikan kekuatan perkerasan. Untuk mengembalikan
kekuatan perekerasan daur ulang dibutuhkan peremaja. Peremaja yang digunakan
yaitu oli bekas dan solar serta oli bekas dan minyak tanah dengan perbandingan
oli bekas : solar dan oli bekas d: minyak tanah yang sama yaitu 0 : 100, 25 :
75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0 dengan kadar peremaja yang dicampurkan 4%
terhadap berat benda uji. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode grafik. Berdasarkan hasil dari metode tersebut solar dan minyah
tanah tidak berpengaruh terhadap stabilitas benda uji. Perbandingan proporsi
bahan peremaja dengan bahan pelarut solar untuk mendapatkan nilai stabilitas
optimum perkerasan daur ulang adalah 100 : 0, dengan pemeraman 6,8 hari, diperoleh nilai
stabilitas optimum 131,92 kg. Sedangkan
perbandingan proporsi bahan peremaja dengan bahan pelarut minyak tanah untuk mendapatkan
nilai stabilitas optimum perkerasan daur ulang adalah 100 : 0, dengan pemeraman 9 hari, diperoleh
nilai stabilitas optimum 138,6 kg. Dari nilai stabilitas benda uji yang
diperoleh, nilai stabilitas benda uji tidak memenuhi standar Laston maupun
Latasir.
Penulis: Alan Haryo,
Bonifasius Raditya, Ludfi Djakfar, Hendi Bowoputro
Kode Jurnal: jptsipildd140055