IDENTIFIKASI SITUS SIWA BUDDHA DI PURA PEGULINGAN DESA PAKRAMAN MANUKAYA TAMPAKSIRING, GIANYAR, SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk memecahkan masalah terkait dengan tujuan penelitian:
(1).Sejarah Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, (2). Bentuk dan Fungsi Situs
Siwa Budda yang ada di Pura Pegulingan, dan (3). Aspek-aspek yang bisa
dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan, sebagai Sumber Belajar
Sejarah di SMA.
Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Manukaya, Kecamatan
Tampaksiring, Gianyar. Pencarian informan ditentukan dengan cara purposive.
Penentuan informan diawali dengan menentukan informan kunci, kemudian
dikembangkan secara berantai dengan memakai teknik snow ball sampling. Tahapan
penelitian antara lain: (1) teknik penentuan informan; (2) teknik pengumpulan
data; (3) Validitas data;(4) analisis data.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Sejumlah fragmen
bangunan, fragmen-fragmen arca, materai-materai tanah liat, lempengan logam
yang bertulis dan sebuah yoni telah ditemukan di situs tersebut . penemuan itu
berawal sekitar tahun 1983, ketika masyarakat setempat memperbaiki Stus Siwa
Buddha di Pegulingan. Sampai saat ini belum ada prasasti atau sumber bertulis
yang secara langsung mengacu tentang Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan.
Namun temuan materi-materi tanah liat dan sejumlah lempengan emas yang
bertuliskan mantra ye-te dalam agama Buddha kiranya dapat digunakan untuk
menentukan kronologi relatif dari bangunan tersebut. Berdasarkan studi
paleografi huruf yang digunakan pada materi dan lempengan-lempengan emas
diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-9 dan awal abad ke-10 masehi. (2)
Sebuah stupa besar merupakan ciri mendasar dari bangunan berlatar belakang
agama Buddha, yang diketahui dari temuan sebuah miniatur stupa dari batu padas
di temukan dipusat candiyang diperkirakan merupakan tempat pemujaan Buddha.
Penganut aliran Siwa dalam tradisi Hindu kemudian berkembang di situs Siwa
Buddha di Pura Pegulingan. Fungsi Stupa yang ada di lengkapi dengan
bangunan-bangunan lain dalm pura Hindu, sehingga terjadi Sinkretisme Hindu
Buddha di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan. Kakinya berbentuk segi delapan
(octagonal) dengan ukaran bagian bawah lebarnya 45 cm. Dan dtinggi 23 cm, dan
bagian tengah lebih lebar dari bagian bawahnya, garis tengah bagian bawahnya 33
cm. bagian tengah 39 cm. dengan tinggi 24 cm. Harmika berbentuk segi empat,
lebar bagian bawah 25 cm. bagian atas 19 cm. dan tinggi 13 cm. yasti berbentuk
slindris, makin keatas, makin kecil dengan garis tengah bagian bawah 15 cm. (3)
aspek yang bisa dimanfaatkan dalam Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan sebagai
Sumber Belajar Sejarah di SMA adalah : di Situs Siwa Buddha di Pura Pegulingan
terdapat Stupa Buddha, dan arca Dhayani Buddha, yang dapat di jadikan sumber belajar
Sejarah di SMA.
Penulis: I Ketut Suartana .,
Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum ., Drs. I Ketut Margi, M.Si
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd140158