Analisis Rasio Luas Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan Areal Budidaya Pertanian (Cultivated Area) dalam Desain Model Run Off Management Integrated Farmingdi Lahan Kering
Abstrak: Salah satu kendala
lahan pertanian lahan kering adalah kurangnya ketersediaan air untuk tanaman
pada musim kemarau. Pada area
pertanian lahan miring,
potensi run off (air
limpasan) masih jarang
dimanfaatkan sebagai sumber air
irigasi. Air limpasan
ini dapat ditampung
dan dimanfaatkan sebagai
sebagai air irigasi
di musim kemarau. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis rasio luas daerah tangkapan air (catchment area) dan daerah budidaya tanaman
(cultivated area) pada sistem
pengelolaan run off di
lahan kering. Penelitian
dilaksanakan dengan metode survey dan deskriptif analitik melalui
pengamatan kondisi lapangan, pemetaan lokasi serta analisis potensi runoff.
Lokasi penelitian adalah
area lahan kering
di Jatinangor. Hasil
analisis runoff secara teoritis dengan metode Rasional menunjukkan
bahwa jumlah kumulatif runoff dalam setahun sebesar 1160,05 m3, menunjukkan
bahwa limpasan permukaan berpotensi sebagai
alternatif sumber air irigasi di lahan kering. Analisis rasio daerah
tangkapan dan daerah budidaya menunjukkan nilai C : CA sebesar 14,8, berarti
bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanaman jagung pada lahan seluas 1000m2
selama 3 kali musim tanam dalam setahun dibutuhkan daerah tangkapan air sebesar
14800 m2.
Penulis: Nurpilihan Bafdal
Kode Jurnal: jptsipildd140007