PENGARUH VOLUME ASAM (PROSES HIDROLISIS) DAN WAKTU FERMENTASI PADA PEMBUATAN BIOETANOL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
Abstract: Tandan Kosong Kelapa
Sawit (TKKS) merupakan limbah yang belum termanfaatkan dengan baik. TKKS
memiliki kandungan Selulosa (45,59%), hemiselulosa (22,84 %), lignin (16,49 %), abu (1,63%), nitrogen (0,53%), dan minyak
(2,41%). Selulosa di dalam TKKS dapat
didegradasi menjadi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dalam tiga
tahap yaitu pretreatment, hirolisis dan fermentasi. TKKS di pretreatment dengan
menggunakan larutan NaOH untuk menghilangkan lignin. Hasil pretreatment
dihidrolisis dengan menggunakan larutan H2SO4 dalam berbagai variasi volume
(20; 40; 60; 80 ml) dan difermentasi menggunakan ragi saccaromyces cerivisiae
dengan berbagai variasi waktu (2; 4; 6; 8 hari). Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kadar bioetanol yang dihasilkan semakin tinggi sampai waktu
fermentasi tertentu (waktu optimum) dan setelah waktu optimum terlewati kadar
bioetanol yang dihasilkan menurun. Kadar bioetanol tertinggi dihasilkan sebesar
7.12% pada waktu fermentasi 6 hari dan volume pelarut 20 ml.
Penulis: Riska Ayu Pratiwi,
Rizki Amelia, Rosdiana Moeksin
Kode Jurnal: jpkimiadd130271