ORGANISASI PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN
Abstract: Tulisan ini ingin
melihat bagaimana ikhtiar organisasi perem-puan membangun kesejahteraan bagi
kaum perempuan khususnya yang tinggal di desa. Menariknya, para aktivis organisasi
perempuan mencari jalan keluar kemiskinan dengan ide yang dibimbing oleh cara
pandang dan pola pikir para perempuan itu sendiri, bukan dipandu oleh sebuah
kebijakan nasional yang menyeragamkan. Artinya, ide ini dibangun berdasar
emansipasi lokal dimana kaum perempuan tinggal sehari-hari. Dalam pandangan
penulis, salah satu cara bagi para perempuan untuk menggapai kesejahteraan
adalah dengan memberi kesempatan untuk bekerja. Bagi kaum perem-puan, tujuan
memberi kesempatan untuk bekerja tidak hanya untuk menambah pendapatan tetapi
juga untuk menjaganya dari berbagai kerentanan sosial terutama kemiskinan maupun
kekerasan dalam rumah tangga. Akses kaum perempuan un-tuk bekerja juga berarti
adanya kesempatan untuk bisa terlibat dalam hubungan sosial-politik yang lebih
luas. Ini berarti kaum perempuan bisa berkontribusi dalam pembangunan di lingkungannya
karena ia tidak lagi berkutat di ruang domestik tetapi juga memiliki waktu
untuk berinteraksi dalam ranah publik terutama melalui cara terlibat dalam
organisasi. De-ngan begitu, keterlibatan kaum perempuan dalam organisasi memiliki
makna yang luas, tidak sekedar keuntungan sosial semata. Bisa dikatakan, ada
transformasi dari modal sosial, berupa keterlibatan dalam berorganisasi, ke
dalam modal ekonomi berupa adanya kesempatan untuk terlibat dalam ak-tivitas
ekonomi. Tetapi, upaya transformasi dari modal sosial ke modal ekonomi ini
tidaklah mudah. Masih banyaknya cara pandang defisit dimana sumber daya
perempuan dianggap tidak sepadan dengan laki-laki pada akhirnya membuat posisi perempuan
dalam berinteraksi mencari sumber penghidu-pan menjadi terbatas. Karena itu,
perlu cara pandang yang menempatkan laki-laki dan perempuan dalam posisi setara
dan adil terutama dalam memperoleh, mendayagunakan dan mengembangkan aset dan
akses sumber daya ekonomi, sosial dan politik. Sudah saatnya negara membuat
kebijakan publik yang menempatkan kaum perempuan sebagai aktor utama dan tidak
sekedar sebagai obyek atau pelengkap ke-bijakan. Secara ringkas, tulisan ini
meyakini bahwa dengan berorganisasi, maka kaum perempuan memiliki peluang yang lebih
besar untuk bisa terlibat dalam kegiatan ekonomi yang pada akhirnya bisa
mengantarkan kaum perempuan pada gerbang kesejahteraan.
Penulis: M. Zainal Anwar
Kode Jurnal: jpsosiologidd130167