Hubungan dorongan keluarga dan kepuasan hidup lansia berdasarkan status perkawinan
Abstract: Masalah kemunduran
fisik dan psikis dialami oleh lansia itu berbeda-beda, pada pada setiap
individunya dan tergantung status maritalnya, hal ini dapat dikaitkan dengan
kepuasan hidup dan kebutuhan akan dukungan keluarga, sehingga peneliti
berhipotesis bahwa ada hubungan dukungan dukungan keluarga dan kepuasan hidup
serta status marital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
family support dan life satisfaction lansia berdasarkan status marital, serta
perbedaan dan persamaan status marital pada family support dan life
satisfaction. Pendekatan penelitian ini adalah mix method, yaitu kuantitatif
dan kualitatif, peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik area
sampling (cluster), dengan sampel 48 orang lansia di kelurahan Kepanjen, dengan
spesifikasi (27 lansia menikah, 15 janda, 4 duda dan 2 tidak pernah menikah).
Peneliti menentukan subjek wawancara sebanyak 6 orang dengan metode purposive
sampling. Data kuantitatif dikumpulkan dengan skala Family Support Scale (FSS)
dan skala Satisfaction With Life Scale (SWLS) sedangkan data kualitatif
dikumpulkan dengan observasi dan wawancara. Analisa data penelitian ini
menggunakan SPSS v17 dan teori psikososial Ericson dan teori pertukaran sosial
Thibaut. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif antara family
support dan life satisfaction pada lansia dengan nilai r = 0,302 dan antara
family support dengan status marital lansia dengan nilai koefisien r = 0,603, p
= 0.00. Sedangkan antara life satisfaction dengan status marital dengan
koefisien r = 0,327, p = 0.00. serta ada perbedaan, persamaan pada setiap
status marital terhadap family support dan life satisfaction. Hasil anĂ¡lisis
kualitatif menunjukkan family support sangat diperlukan untuk memberikan rasa
penghargaan, kepercayaan, kecintaan, sikap hormat, sikap kasih sayang,
perhatian dan bantuan. Hal tersebut akan membantu lansia dapat merasakan
kepuasan hidup dengan rasa senang dan bahagia, baik melalui dukungan
penghargaan, nyata, informasi dan emosional. Life satisfaction merupakan aspek
psikologis yang sangat penting untuk dimiliki individu, agar individu dapat
merasakan perasaan bahagia, perasaan senang, tenteram, sejahtera lahir dan
batin bagi dirinya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam berbagai
peristiwa.
Penulis: Mahmud Fauzi
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd130012