Pengembangan dan Kebijakan Sektor Informal Malam di Kalimantan Selatan
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk 1) Menjelaskan Bagaimana korelasional perbedaan aktifitas skala
usaha terhadap pengembangan jumlah kredit yang diberikan pada sektor informal
malam. 2) Menjelaskan Bagaimana korelasional faktor modal, pengalaman,
pendidikan, tenaga kerja, jam kerja, perguliran modal kerja berpengaruh terhadap
penerimaan rupiah per bulan sektor informal malam di Kalimantan Selatan. 3)
Menjelaskan Bagaimana korelasional faktor pengetahuan, bakat dan keahlian
berpengaruh terhadap kewirausahaan sector informal malam di Kalimantan Selatan.
Penelitian ini termasuk jenis Penelitian deskriptif (Descriptif Research) Dan
jenis penelitian penjelasan (Explanatory Research) dilakukan dengan Analisis
Data Sekunder Dan Data Primer. Pengumpulan Data Primer dilakukan dengan Metode
Penelitian yang mana dianalisis menggunakan Deskriptif Analisis Statistik
(Tabulasi) Dan Differensial (Uji Perbedaan Dan Regresi Berganda) Dengan Program
Sosial Penelitian Statistik Versi 17,0. (Santoso , 2009). Daerah penelitian
dilaksanakan di Kalimantan Selatan sebanyak 14 pasar malam terdiri dari: Kota
Banjarmasin 7 pasar malam, Banjarbaru 3
pasar malam dan Martapura 4 pasar malam, dengan populasi sebanyak 627 orang
sektor informal pada pasar malam Banjarmasin, sedangkan pada pasar malam
Banjarbaru dan Martapura sebanyak 423 orang sektor informal. Sampel yang diperlukan
sebanyak 150 responden yang dipilih secara acak (purposive random sampling) dan
dianggap representatif untuk mewakili keadaan populasi yang akan diteliti.
Penelitian dianalisis secara qualitatif dan quantitatif merupakan bentuk
penelitian Description and Explanatory pada sektor informal malam di Kalimantan
Selatan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Didominasi oleh pekerja laki-laki yang
sudah berumah tangga/kawin, mempunyai tanggungan keluarga, berusia 20–30 tahun,
dengan berpendidikan SLTA atau sederajat dan secara mayoritas berasal dari
daerah Kalimantan Selatan, 2) Guna
pengembangan dan kebijakan sektor informal malam bahwa efektifitas pemberian
kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan adalah sejumlah kredit > Rp5.000.000,-sehingga meningkatkan
penerimaan masyarakat sektor informal malam, semakin besar jumlah kredit yang diberikan
terhadap para usaha sektor informal malam maka semakin besar pula penerimaan
yang akan diperoleh masyarakat yang bergerak di bidang usaha sektor informal
malam di Kalimantan Selatan, 3) faktor modal kerja dan tenaga kerja
berpengaruh. Tidak Berpengaruh Faktor pengalaman, pendidikan, tenaga kerja, jam kerja dan turnover usaha terhadap penerimaan usaha sektor
informal malam di Kalimantan Selatan, 4) faktor pengetahuan kerja, bakat
dan keahlian berpengaruh terhadap
kewirausahaan sektor informal malam di Kalimantan Selatan.
Kata Kunci: sektor informal malam,
penerimaan, modal kerja, tenaga kerja, pengembangan, kebijaksanaan, pengetahuan,
bakat dan keterampilan, pengusaha
Penuli: sMisransyah, Sri
Witanti
Kode Jurnal: jpmanajemendd130479
Pesan jurnal yang anda butuhkan disini.... >>> KLIK DISINI <<<