DETEKSI ALKALOID DALAM KALUS DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus, [L] G. Don) DENGAN PERLAKUAN KOMBINASI HORMON NAA dan FAP PADA KULTUR IN VITRO

ABSTRAK: Tanaman  tapak  dara  (Catharanthus  roseus,  [L]  G.  Don)  merupakan  tanaman  obat tradisional  yang  dapat  dipakai  sebagai  obat  tradisional  yang  telah  dimanfaatkan  oleh masyarakat.  Kandungan  tanaman  tapak  dara  antara  lain  alkaloida  (vinkristin,  vinblastin, vinleurosin  dan  vinrosidin)  dan  vindolin.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui kemampuan kombinasi zat pengatur tumbuh NAA:FAP dalam menginduksi kalus daun tapak dara dan mengetahui adanya alkaloid dalam kalus daun tapak dara. Percobaan ini dilakukan dengan tehnik kultur jaringan tanaman. Penanaman eksplan pada media Murashige Skoog (MS)  dengan  kombinasi  zat  pengatur  tumbuh  NAA:FAP  yaitu  0,0ppm;  1,0ppm:1,0ppm; 2,0ppm:2,0ppm;  3,0ppm:3,0ppm.  Dilakukan  pengamatan  dan  evaluasi  terhadap keberhasilan pembentukan kalus, waktu induksi kalus dan berat kalus. Selanjutya dilakukan pemeriksaan  kualitatif  kandungan  alkaloid  dengan  reaksi  pengendapan  dan  Kromatografi Lapis  Tipis  yang  menggunakan  fase  gerak  etil  asetat  :  metanol  (2:8),  fase  diam  silika  gel GF254 dan pereaksi pendeteksi Dragendorf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi zat  pengatur  tumbuh  NAA:FAP  2,0ppm:2,0ppm  memiliki  keberhasilan  pembentukan  kalus terbesar  yaitu  60%.  Kombinasi  zat  pengatur  tumbuh  NAA:FAP  2,0ppm:2,0ppm  juga  dapat  menginduksi waktu kalus daun tapak dara tercepat yaitu 8 hari dengan rata-rata berat kering 0,071 gram dan kalus daun tapak dara mengandung senyawa alkaloid yang sama dengan tanaman asal.  
Kata kunci: NAA, FAP, kalus, alkaloid, Catharanthus roseus
Penulis: Ratno Agung Samsumaharto; Agnes Sri Harti; Citra Puspata Yuansari
Kode Jurnal: jpkesmasdd100003

Artikel Terkait :