Titer IgG Pertusis pada Usia Remaja, Dewasa, dan Orang Tua Mempergunakan Metode ELISA dan Mikroaglutinasi Pertusis
Abstract: Imunisasi pertusis
yang hanya diberikan pada masa bayi tidak dapat memberikan proteksi jangka
panjang, sehingga terjadi reemerging pertusis. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan usia remaja, dewasa, dan orang tua dengan titer IgG
pertusis menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) dan
mikroaglutinasi pertusis (MAP). Penelitian observasi analitik dengan rancangan
potong lintang ini dilakukan pada 402 subjek yang terdiri atas 134 remaja
(12–18 tahun), 187 dewasa (19–49 tahun), dan 81 orang tua (50–64 tahun) di kota
Bandung periode 2008–2010. IgG pertusis ditentukan dengan metode ELISA dan MAP.
IgG pertusis positif berdasarkan ELISA ditemukan berturut-turut pada 92 (68,7%)
remaja, 143 (76,5%) dewasa, dan 72 (88,9%) orang tua (p=0,003). Menggunakan
metode MAP persentase IgG pertusis positif pada usia remaja, dewasa, dan orang
tua berturut-turut sebesar 27 (20,1%), 9 (4,8%), dan 3 (3,37%), terjadi
penurunan dengan bertambahnya usia (p<0,001), menunjukkan proteksi imunisasi
tidak dapat bertahan lama. Bila sampel dengan MAP positif dikeluarkan untuk
memperoleh titer IgG pertusis akibat infeksi pertusis alamiah maka diperoleh
persentase IgG pertusis positif 68,9%. Simpulan, terdapat hubungan antara usia
dan titer IgG pertusis positif pada populasi remaja, dewasa, dan orang tua di
kota Bandung menggunakan metode ELISA dan MAP. Persentase IgG positif hasil
pengukuran ELISA meningkat dengan semakin bertambahnya usia. [MKB.
2011;43(1):10–5].
Penulis: Novilia Sjafri
Bachtiar, Sadeli Masria, Usep Abdullah Husin
Kode Jurnal: jpkedokterandd110030