Therapeutic Drug Monitoring (TDM) pada Penggunaan Aspirin sebagai Antireumatik
ABSTRAK: Therapeutic drug
monitoring (TDM) banyak diterapkan di dalam pengobatan untuk obat‐obat dengan
indeks terapi sempit, variasi kinetika sangat besar, atau obat yang
konsentrasinya dalam plasma banyak terkait dengan efek klinis yang ditimbulkan
atau timbulnya efek samping. Aspirin merupakan obat generasi lama dan telah
digunakan secara sangat luas, dengan spektrum kerja yang bervariasi, yaitu
analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan antiplatelet. Sebagai antiinflamasi,
penggunaan aspirin banyak diarahkan untuk mengatasi berbagai kelainan inflamasi
kronis, misalnya sebagai antireumatik pada kasus rheumatoid arthritis. Obat ini
mempunyai variasi kinetika yang cukup besar dalam hal metabolismenya, selain
itu indeks terapinya sempit karena untuk berefek sebagai antirematik dibutuhkan
konsentrasi obat dalam plasma sebesar 10‐30 mg/dl, sedangkan konsentrasi di
atas 40 mg/dl sudah menimbulkan efek samping yang berbahaya (asidosis
metabolik, hiperpnea, sampai kematian). Dengan demikian aspirin merupakan salah
satu obat yang perlu dilakukan therapeutic drug monitoring, untuk memastikan
bahwa konsentrasi obat dalam plasma berada dalam rentang konsentrasi yang
ditargetkan, sehingga mampu meminimalkan efek samping tanpa mengurangi efikasi
obat. Tulisan ini disajikan untuk memberikan informasi mengenai aspirin dan
manfaatnya sebagai antireumatik, serta mengapa penggunaan aspirin sebagai
antireumatik perlu dilakukan therapeutic drug monitoring.
Penulis: Isnatin Miladiyah
Kode Jurnal: jpkedokterandd120106