Perbedaan Lama Rawat Inap Balita Diare Akut dengan Probiotik dan Tanpa Probiotik: Studi analitik di RSUD Kota Semarang Periode Januari – Desember 2007

ABSTRACT: Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) di daerah dengan angka morbiditas dan mortalitas bervariasi. Lama diare akut menentukan lama rawat inap yang berdampak pada biaya perawatan, sehingga diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk mempersingkat lama rawat inap. Pemberian probiotik  dapat mempercepat penyembuhan diare akut pada anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan lama rawat inap diare akut balita diare akut yang memperoleh probiotik dengan yang tidak memperoleh probiotik.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan Case Control. Sampel penelitian ini adalah semua anak balita usia 6-24 bulan yang menderita diare akut dan dirawat di RSUD Kota Semarang selama periode 1 Januari-31 Desember 2007, yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari rekam medis rawat inap bagian penyakit anak. Dilanjutkan analisa data dengan uji  Mann Whitney.
Hasil: Dari 130 sampel yang memenuhi kriteria diperoleh rerata lama rawat inap balita diare akut dengan probiotik adalah 3,42 hari sedangkan rerata lama rawat inap balita diare akut tanpa probiotik sebesar 4,03 hari. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan lama rawat inap balita diare akut dengan probiotik dan tanpa probiotik.
Kesimpulan: Lama rawat inap pada pasien dengan diare akut yang memperoleh terapi probiotik berbeda secara bermakna dengan lama rawat inap pada pasien dengan diare akut yang tidak memperoleh terapi probiotik. Rerata lama rawat inap pasien balita diare akut yang memperoleh terapi probiotik sebesar 3,42 hari, sedangkan kelompok tanpa pemberian probiotik sebesar 4,03 hari.
Kata kunci: Lama rawat inap, diare akut, probiotik
Penulis: F. Riandari, Sri Priyantini M
Kode Jurnal: jpkedokterandd110061

Artikel Terkait :