Perbedaan Jumlah Kuman di Telapak Tangan antara Sebelum dan Sesudah Penggunaan Antiseptik Triclosan dan Cida stat®: Studi Eksperimental pada Cuci Tangan Perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
ABSTRAK: Penelitian yang dilakukan di 11 rumah sakit
di DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8% pasien rawat inap mendapat
infeksi nosokomial. Penyebaran yang amat populer dan sering terjadi adalah
melalui tangan petugas, sehingga cuci tangan dan pemilihan antiseptik menjadi
hal yang sangat penting dalam pencegahan infeksi nosokomial. Triclosan dan
Cida stat® adalah antiseptik yang masih digunakan
di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
penggunaan antiseptik terhadap jumlah kuman pada telapak tangan.
Metode Penelitian: Penelitian ini
adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan post test only control group design, dengan
menggunakan 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok A (perlakuan kontrol dengan
Aquabidest), kelompok B (perlakuan dengan Triclosan), kelompok C (perlakuan
dengan Cida stat®). Sampel penelitian adalah telapak tangan 12 perawat rawat
inap Baitul Syifa dan Ar-rijal Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Hasil Penelitian: Uji one way anova menunjukan bahwa ada perbedaan
yang bermakna secara statistic antara ketiga kelompok perlakuan yaitu dengan
nilai p 0,020 (<0,05). Uji Post hoc untuk membandingkan jumlah kuman
sebelum dan sesudah cuci tangan antara antiseptik Triclosan dan Cida stat®
didapatkan hasil tidak ada perbedaan secara signifikan (p>0,05). Sedangkan
uji paired T-test menunjukan hasil yang signifikan untuk
kelompok Triclosan dan kelompok Cida stat®.
Kesimpulan: Tidak terdapat
perbedaan jumlah kuman yang bermakna sebelum dan sesudah cuci tangan dengan
menggunakan antiseptik Triclosan dan Cida stat® (Sains Medika, 2(2):163-169).
Penulis: M.Saugi Abduh, Reidy
Bayu Nugroho, Minidian Fasitasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd100132