Efek Ekstrak Tanin Buah Pisang Kluthuk (Musa balbisiana Colla) sebagai Antiplasmodia
Pendahuluan: Malaria merupakan
suatu penyakit infeksi parasitik yang paling penting dan masih menjadi masalah
penyakit tropis di dunia. Akhir-akhir ini mulai banyak diketahui bahwa telah
terjadi peningkatan resistensi terhadap obat antimalaria, sehingga perlu
dilakukan eksplorasi senyawa antiplasmodia baru, salah satunya dari tanin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak tanin buah pisang kluthuk
(Musa balbisiana colla) terhadap penurunan parasitemia mencit balb/c yang
diinfeksi Plasmodium berghei.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Sebanyak
24 ekor mencit Balb/c jantan terbagi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu: K1
sebagai control hanya diberi aquades, P1 diberi ekstrak pisang kluthuk
konsentrasi 50% (EPK 50%), P2 diberi EPK 75%, dan P3 diberi EPK 100%. Pemberian
perlakuan dilakukan secara oral selama 10 hari, dengan frekuensi pemberian 1
kali sehari. Tingkat parasitemia darah mencit pada hari ke-5 dan ke-10 pada K1,
P1, P2, P3 pada hari ke-5 masing-masing sebesar 32,07%, 2.43%, 1.35%. dan
0.32%; sedangkan pada hari ke-10 masing-masing sebesar 39,45%, 1.13%, 0.47%,
dan 0.20%.
Hasil Penelitian: Hasil analisis
One-Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan tingkat parasitemia dari
keempat kelompok perlakuan (p< 0,05). Ekstrak pisang kluthuk (Musa
balbisiana colla) dapat menurunkan parasitemia
mencit Balb/C yang diinfeksi
Plasmodium berghei.
Kesimpulan: Efek penurunan parasitemia setelah pemberian ekstrak pisang
kluthuk konsentrasi 100% lebih besar daripada
ekstrak pisang klutuk konsentrasi 75 % maupun 50 % (Sains Medika, 2(1):
8-14).
Penulis: Titiek Sumarawati dan
Atina Hussaana
Kode Jurnal: jpkedokterandd100131