Perbedaan Asupan Natrium Dan Kalium Pada Penderita Hipertensi Dan Normotensi Masyarakat Etnik Minangkabau di Kota Padang

Abstrak: Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau  tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penyakit  ini  disebut  juga  the  silent  killer  karena  tidak  menunjukkan  gejala.  Salah  satu  faktor  penyebab  hipertensi adalah tingginya asupan natrium dan rendahnya asupan kalium. Rasio Na:K yang dianjurkan adalah 1:1. Penelitian ini bertujuan  untuk  mengetahui  perbedaan  asupan  natrium  dan  kalium  pada  penderita  hipertensi  dan  normotensi masyararakat  Etnik  Minangkabau  di  Kota  Padang.  Desain  penelitian  study  comparative  dengan  pendekatan  cross sectional.  Populasi  adalah  masyarakat  etnik  Minangkabau usia  35-65  tahun  di  4  kecamatan  terpilih di  Kota  Padang. Jumlah sampel sebanyak 254 orang yang diambil secara multi stage random sampling. Data responden dikumpulkan dengan  kuisioner,  tekanan  darah  dengan  sphygmomanometer,    asupan  natrium  dan  kalium  dengan  food  frequency questionnaire (FFQ). Data dianalisis dengan uji Chi-Square pada p-value< 0,05 dan uji beda rata-rata dengan metode Independent  sample  t-test.  Hasil  penelitian  didapatkan  rerata  sistolik  pada  normotensi  118,87  mmHg  dan  diastolik pada  normotensi  76,74  mmHg.  Rerata  sistolik  pada  hipertensi  154,50  mmHg  dan    diastolik  pada  hipertensi  90,59 mmHg.  Tidak  ditemukan  adanya  hubungan  antara  asupan  natrium,  asupan  kalium  dan  rasio  asupan  Na:K  dengan tekanan  darah.  Kesimpulan  penelitian  ini ialah  tidak  ada  hubungan  antara  asupan  natrium,  asupan kalium  dan  rasio asupan Na:K dengan tekanan darah.
Kata kunci: natrium, kalium, rasio Na:K, tekanan darah, normotensi, hipertensi
Penulis: Mifthahul Jannah, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari
Kode Jurnal: jpkedokterandd130195

Artikel Terkait :