PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
Abstract: Mikroalbuminuria
berhubungan dengan kerusakan vaskular di sistem glomerular ginjal yang
disebabkan oleh faktorfaktor risiko vaskular antara lain: tekanan darah tinggi,
diabetes melitus, profil lipid, merokok, usia lanjut, faktor genetika, dan
proses aterosklerosis. Mikroalbuminuria juga menggambarkan kerusakan vaskular
di tempat lain termasuk di serebral. Hubungan mikroalbuminuria dengan penyakit
serebrovaskular belum banyak diketahui. Penelitian ini merupakan penelitian
kasus kontrol dengan pendekatan analitik observasional yang dilakukan di Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Desember 2007–Juli 2008. Pemeriksaan
mikroalbuminuria dilakukan pada kelompok kasus (35 subjek stroke infark aterotrombotik
dengan faktor risiko hipertensi saja) dan kelompok kontrol (35 subjek dengan
hipertensi). Perbandingan kadar mikroalbuminuria antara kedua kelompok
dianalisis dengan uji T Independen. Sementara untuk faktor penentu kejadian
stroke digunakan uji regresi logistik multipel. Rata-rata kadar miroalbuminuria
pada kelompok kasus lebih tinggi (54,76 mg/24 jam) dibanding kelompok kontrol
(23,56 mg/24 jam) dengan perbedaan yang bermakna (p=0,013). Hasil analisis
regresi logistik multipel menunjukkan miroalbuminuria merupakan faktor penanda
independen kejadian stroke infark aterotrombotik pada pasien dengan faktor
risiko hipertensi (p=0,032; OR=2,91;CI95%). Pasien hipertensi dengan
mikroalbuminuria memiliki potensi terjadinya stroke infark aterotrombotik 2,91
kali dibandingkan pasien hipertensi tanpa mikroalbuminuria. Disarankan
pemeriksaan mikroalbuminuria sebagai pemeriksaan rutin pada pasien hipertensi
untuk preventif primer stroke infark aterotrombotik.
Penulis: S A Putri, Nurdjaman
Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin
Kode Jurnal: jpkedokterandd090111