PERBANDINGAN EFEK RANITIDIN, DEXAMETASON DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR ASAM FORMAT DARAH DAN PELEPASAN SITOKROM C RETINA PADA MODEL TIKUS INTOKSIKASI METANOL AKUT

ABSTRACT: Keracunan metanol dapat menyebabkan toksisitas visual. Asam format merupakan metabolit yang bertanggung jawab terhadap terjadinya asidosis metabolik dan toksisitas visual yang menyebabkan kerusakan mitokondria dengan petanda penting pelepasan sitokrom C. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ranitidin dan perbedaannya dengan dexametason serta kombinasinya terhadap kadar asam format darah dan pelepasan sitokrom C retina tikus coba yang diinduksi metanol akut melalui penelitian eksperimental dengan desain post only with control. Hewan coba tikus Stratus Novergicus strain  Wistar  dibagi  dalam  lima  kelompok  dengan  7  kali  pengulangan  yaitu  kontrol negatif  dan positif ,  dan tiga kelompok  perlakuan  dengan  pemberian  ranitidin,  dexametason  dan  kombinasinya  secara  intraperitoneal.  Dilakukan pengukuran  kadar  asam  format  dengan  metode  kolorimetrik  pada  sampel  serum  darah  dan  pelepasan  sitokrom  C,  analisa data  menggunakan  One Way  ANOVA  dengan  post  hoc  test.  Hasil menunjukkan  rerata  kadar  asam  lebih  tinggi  format  pada tikus  dengan  intoksikasi  methanol  (10.441,8  ng/mL)  dibandingkan  pada  kondisi  normal  (3.612,6  ng/mL).  Pemberian ranitidin menghasilkan kadar asam format yang paling rendah (2.341,6 ng/mL) dibandingkan pemberian dexametason (5.919,2  ng/mL)  atau  kombinasi  keduanya  (2.913,2  ng/mL). Pemberian  ranitidin  memberikan  penurunan  pelepasan sitokrom C yang  paling  tinggi  (1.202,058)  dibandingkan  pemberian  dexametason  (2.542,796)  maupun  kombinasi keduanya (1.670,230). Dapat disimpulkan Ranitidin memberikan penurunan asam format darah dan pelepasan sitokrom C  retina  yang  paling  signifikan  bila  dibandingkan  dengan  kelompok  pemberian  dexametason  dan  kombinasi  ranitidin dexametason pada intoksikasi metanol.
Kata Kunci: Asam format, keracunan, metanol, ranitidin, retina, sitokrom C
Penulis: Syahira Halisa, Seskoati Prayitnaningsih
Kode Jurnal: jpkedokterandd110137

Artikel Terkait :