Pengaruh Pemberian Madu terhadap Gambaran Histopatologi Lambung: Studi pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Indometasin

ABSTRAK: Gangguan lambung sering menimbulkan gejala klinis berupa gastritis atau ulkus peptikum. Madu memiliki zat gizi tinggi yang memiliki efek perlindungan terhadap obat-obatan yang merusak lambung. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh pemberian madu dengan berbagai konsentrasi terhadap gambaran histopatologi lambung tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi indometasin.
Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan  post test only control group design  ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur wistar dibagi dalam 6 kelompok secara random, lama perlakuan 15 hari. Kelompok I: pakan standar dan aquadest (PS+A); kelompok II: (PS+A), dan indometasin 3,8 mg; kelompok III : (PS+A), indometasin 3,8 mg, dan madu 3,6 ml 25%; kelompok IV: (PS+A), indometasin 3,8 mg, dan madu 3,6 ml 50%; kelompok V: (PS+A), indometasin 3,8 mg, dan   madu 3,6 ml 75%; kelompok VI: (PS+A), indometasin 3,8 mg, dan madu 3,6 ml 100%. Gambaran histopatologi lambung diukur dengan derajat gastritis dan derajat ulkus peptikum dan diuji dengan uji  Kruskal-Wallis,  dilanjut dengan uji Mann-Whitney.
Hasil: Hasil uji  Kruskal-Wallis menunjukkan paling tidak terdapat perbedaan bermakna derajat gastritis dan derajat ulkus peptikum antara dua kelompok (p < 0,05). Hasil uji beda  Mann-Whitney menunjukkan derajat gastritis dan derajat ulkus peptikum antara kelompok kontrol dan perlakuan berbeda secara bermakna.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh madu terhadap gambaran histopatologi lambung yang diinduksi indometasin  (Sains Medika, 3(1):41-47).
Kata kunci: madu, indometasin, histopatologi lambung
Penulis: Agus Suprijono, Setyo Trisnadi  dan Henri Perwira Negara
Kode Jurnal: jpkedokterandd110058

Artikel Terkait :