PENATALAKSAAN PADA PASIEN TALASEMIA
ABSTRAK: Talasemia adalah
sekelompok anemia hipokromik mikrositer herediter dengan berbagai
derajat keparahan. Di
seluruh dunia, 15
juta orang memiliki
presentasi klinis dari talasemia. Fakta ini mendukung talasemia sebagai
salah satu penyakit turunan yang
terbanyak, menyerang hampir
semua golongan etnik
dan terdapat pada hamper
seluruh negara di
dunia. Mortalitas dan morbiditas
tidak terbatas hanya
pada penderita yang tidak
diterapi, mereka yang
mendapat terapi yang
dirancang dengan baik
tetap berisiko mengalami bermacam-macam komplikasi. Tujuan penulisan
ini adalah mengetahui bagaimana
mendiagnosa talasemia. Metode. Laporan
kasus di Rumah
Sakit Ahmad Yani Metro
pada bulan April
2013 yang ditelaah
berdasarkan evidence base medicine.
Hasil. An. L, 8 tahun, nadi: 88
kali/menit, respirasi: 37
kali/menit, suhu: 36,4ÂșC, tekanan darah: 90/60 mmHg, berat badan: 27
kilogram, status gizi: baik. Anemis, pucat, mudah lelah, dan adanya penurunan
kadar hemoglobin. Muka: facies cooley (batang hidung masuk ke dalam, tulang
pipi menonjol, jarak kedua mata agak jauh seperti mongoloid, frontal bossing,
rodent like mouth, bibir agak tertarik. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
pembesaran organ pada pasien, yakni hepatosplenomegali. Hemoglobin: 6,5 gr/dl,
hematokrit: 21,1 %, laju endap darah: 5 mm/jam, leukosit: 3900/ul, trombosit: 723.000/ul.
Simpulan. Talasemia merupakan kelainan
kongenital, anomali pada eritropeisis yang
diturunkan, dimana hemoglobin
dalam eritrosit sangat
kurang.
Penulis: Harahap RAY
Kode Jurnal: jpkedokterandd130272