Nilai Prediktif Distorsi QRS pada Infark Miokard Akut Anterior
Latar Belakang: Gambaran
elektrokardiogram (EKG) awal pasien sindroma koroner akut khususnya infark
miokard dengan ST elevasi (STEMI), dapat memprediksi luasnya infark dan respons
terhadap terapi reperfusi, serta prognosis jangka panjang. Gambaran EKG pada
STEMI khususnya infark miokard akut (IMA) anterior, dapat disertai distorsi
terminal komplek QRS positif dan tanpa distorsi QRS. Distorsi terminal komplek
QRS adalah emergence J point= 50% dari gelombang R pada sandapan dengan
konfigurasi qR (I, aVL, V4-V6) atau tidak munculnya gelombang S pada sandapan
dengan konfigurasi Rs (V1-V3) pada 2 sandapan berdekatan. Ternyata, pasien
STEMI dengan distorsi QRS mempunyai infark yang luas, angkankematian yang
tinggi, fraksi ejeksi yang rendah, serta perawatan yang lama dan berulang.
Metode dan hasil. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif-kohort
terhadap pasien IMA anterior yang mendapat terapi trombolitik periode Januari
2003 sampai September 2004 yang dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien dikelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu masing-masing 30 orang dengan distorsi QRS dan tanpa distorsi
QRS. Hubungan antara 2 variabel dinilai dengan uji t dan chi-square serta Mann
Whitney. Subyek penelitian ini berumur antara 40 – 69 tahun. Jenis kelamin
terutama adalah laki-laki. Tidak terdapat perbedaan data dasar karakteristik klinis
antara kedua kelompok, sehingga keduanya adalah seimbang. Data laboratorium
yang berbeda bermakna antara kelompok distorsi QRS dengan kelompok tanpa
distorsi adalah kadar LDL kolesterol (162.30 ± 30.89 mg/dL vs 141.70 ± 35.22
mg/dL; p= 0.019). Respon terhadap terapi trombolitik ternyata pada kelompok
distorsi QRS lebih banyak yang gagal dibanding kelompok tanpa distorsi QRS (70%
vs 23.3%; p=0.003). Selanjutnya, secara statistik terbukti bahwa, kejadian
aritmia, fraksi ejeksi yang rendah dan seringnya perawatan ulangan akibat gagal
jantung kongestif, lebih besar pada kelompok dengan distorsi QRS.
Kesimpulan. Gambaran elektrokardiogram awal berupa distorsi QRS (+) pada
pasien STEMI khususnya IMA anterior adalah lebih berat dibanding tanpa distorsi
QRS
Penulis: Masrul, Budhi
Setianto, Nur Haryono
Kode Jurnal: jpkedokterandd0700191