MEKANISME PERTAHANAN MUKOSA ESOFAGUS TERHADAP ASAM
Abstrak: Pertahanan mukosa
esofagus erat hubungannya dengan kejadian refluks gastroesofagus. Pada
kebanyakan orang refluks gastroesofagus adalah proses fisiologi yang bisa
terjadi setelah makan atau pada keadaan tidur. Pada beberapa kasus, refluks
gastroesofagus ini dapat mencapai laring dan faring. Dalam hal ini walaupun
asam lambung berulang kali kontak dengan epitel esofagus tetapi tidak
menimbulkan kerusakan jaringan. Ini terjadi karena terdapatnya tiga macam
pertahanan esofagus yaitu : (1) pembersihan volume, (2) pembersihan pH, dan (3)
pertahanan mukosa esofagus. Pembersihan volume adalah pergantian volume refluks
secara cepat ke dalam lambung oleh refleks peristaltik esofagus dengan
meninggalkan sekitar 15 ml volume refluks di dalam esofagus. Getah lambung
residual yang tertinggal di dalam esofagus tersebut memiliki pH yang rendah dan
akan meningkat secara bertahap pada setiap proses menelan. Hal ini saliva yang
tertelan dapat menjadi buffer volume refluks yang tertinggal dimana pembersihan
pH bergantung pada jumlah dan kapasitas buffer. Pembersihan volume dan pH
refluks tidak terjadi secara langsung dan mungkin akan tertunda saat tidur,
karena itu pertahanan mukosa esofagus disini penting peranannya. Sistem
pertahanan mukosa esofagus terhadap asam yang lebih rendah daripada lambung
menyebabkan lebih tingginya paparan asam pada esofagus dibandingkan pada
lambung. Lapisan epitel pada membran mukosa sebagian besar mencegah penyebaran
komponen getah lambung yang berbahaya yaitu ion hidrogen, pepsin dan garam
empedu.
Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk menggambarkan pertahanan mukosa
esofagus, satu per satu komponennya dan menggambarkan bagaimana tiap-tiap
komponen saling berinteraksi untuk pertahanan mukosa terhadap asam.
Penulis: Rosa Falerina, Sri
Herawati Juniati
Kode Jurnal: jpkedokterandd080002