Kinetika Gangguan Koagulasi pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Latar belakang: Gangguan koagulasi pada Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan patogenesis utama yang menyebabkan timbulnya manifestasi perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinetika gangguan koagulasi pada penderita DBD dengan syok (SSD) dan tanpa syok (Non SSD), ditinjau dari manifestasi perdarahan, PT, APTT, dan kadar fibrinogen serum.
Metode: Penelitian observasional eksploratif ini dilakukan pada beberapa pengamatan (hari -0/ saat masuk Rumah Sakit, hari ke- 1, 2, dan hari ke- 7). Sampel penelitian adalah penderita dengan diagnosis DBD berdasarkan kriteria WHO 1999 yang dirawat di bangsal penyakit anak atau di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS Dr. Kariadi, Semarang dari Februari 2001-februari 2002. Diagnosis DBD mengacu pada WHO, 1999. Parameter ganggauan koagulasi meliputi PT, PTT, Fibrinogen pada hari ke-0,1, 2 dan 7. Data dianalisis dengan uji t- tak berpasangan, uji Mann-Whitney, dan uji χ2 menggunakan program SPSS 11.5 for window. Bermakna apabila p < 0,05.
Hasil: Hasil Analisis Mann- Whitney pada hari ke-0 dan ke-1 menunjukkan nilai PT, PTT lebih besar dan fibrinogen pada penderita SSD lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan DBD tanpa syok (p < 0,0 ). Pada hari ke-2 perawatan nilai PT dan PTT berbeda tidak bermakna pada kedua grup dengan p > 0,05, tetapi nilai fibrinogen pada SSD masih lebih rendah secara bermakna dibandingkan DBD tanpa syok (p =0,003). Secara keseluruhan nilai PT, PTT maupun fibrinogen pada hari ke- 7 kembali normal dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara ke dua grup.
Kesimpulan: Gangguan koagulasi pada penderita DBD yang berupa: manifestasi perdarahan, PT, APTT, dan kadar fibrinogen serum antara penderita SSD dan Non SSD memiliki kinetika yang berbeda. Perbedaan kinetika gangguan koagulasi dijumpai pada hari perawatan ke- 0 dan hari ke-1, sedangkan pada hari ke-2 mulai membaik dan menjadi normal pada hari ke-7.
Keywords: Berdarah Dengue, Sindrom Syok Dengue, Gangguan Koagulasi Dengue hemorrhagic fever, Dengue shock syndrome, coagulation disorder
Penulis: Pujiati
Kode Jurnal: jpkedokterandd090070

Artikel Terkait :