KADAR ADIPONEKTIN SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENEBALAN TUNIKA INTIMA MEDIA ARTERI KAROTIS

Abstract: Penyakit kardiovaskular masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian utama di negara maju dan berkembang walaupun telah dilakukan upaya pencegahan dan tata laksana yang baik. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebagai evaluasi/diagnosis dini adanya aterosklerosis subklinis untuk memprediksi kejadian kardiovaskular di masa mendatang. Pemeriksaan carotid intima media thickness (CIMT) dapat memberikan gambaran adanya kerusakan/disfungsi pembuluh darah secara umum terutama pembuluh koroner jantung. Adiponektin mempunyai efek antiinflamasi dan antiaterogenik sehingga disimpulkan adiponektin bermanfaat karena mempunyai efek kardioprotektif. Walaupun demikian penelitian peranan adiponektin terhadap penebalan tunika intima media arteri karotis pada manusia masih terbatas dan hasil penelitian menemukan hasil yang berbeda. Untuk mengetahui peranan adiponektin sebagai faktor risiko terhadap penebalan tunika intima media arteri karotis dilakukan penelitian dengan rancangan kasus kelola. Subjek penelitian adalah penderita obesitas abdominal pria dan wanita dengan rentang usia 40-59 tahun yang telah diperiksa ketebalan tunika intima media arteri karotis dengan USG. Kriteria eksklusi adalah gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner, stroke, dan penderita yang menggunakan obat glukokortikoid. Didapatkan 40 subjek dengan penebalan tunika intima media arteri karotis (kasus) dan 40 subjek tanpa penebalan tunika intima media arteri karotis (kontrol). Pada kelompok kasus kadar adiponektin lebih rendah dibanding kelompok kontrol, yaitu yaitu 4,1 ìg/mL (SB 1,7) berbanding 6,0 ìg/mL (SB 3,0). Hasil analisis statistik dengan uji chi square pada derajat kepercayaan 95% (1,05-12,78), OR 3,67 dengan nilai p=0,04 menunjukkan bahwa adiponektin bersama dengan DM, hipertensi dan MetS secara bermakna merupakan faktor risiko untuk terjadinya penebalan tunika intima media arteri karotis. Pada penelitian ini didapatkan titik potong (cut-off point) kadar adiponektin sebesar 5,09 ug/dL dengan ROC 0,682, derajat kepercayaan 95% (0,569-0,782), sensitivitas 77,5% dan spesifisitas 55,0%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar adiponektin yang rendah (<5,09 ug/dL) merupakan faktor risiko untuk terjadinya penebalan tunika intima media arteri karotis.
Kata kunci: Adiponektin, penyakit kardiovaskular, CIMT
Penulis: Hadi Juanda, Toni MA, Undang Ruhimat, Ernijati Suardi
Kode Jurnal: jpkedokterandd090106

Artikel Terkait :