Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendens) pada Sel Line Kanker Serviks HeLa: Uji Eksperimental Secara In Vitro
ABSTRAK: Sarang semut merupakan tanaman tradisional
yang diketahui mengandung komponen anti kanker. Flavonoid dan tanin yang
terkandung dalam tumbuhan sarang semut dipercaya memiliki efek sitotoksik
terhadap sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek sitotoksik
ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens) dengan berbagai konsentrasi
terhadap sel HeLa (sel kanker serviks yang dikulturkan) secara in vitro.
Metode Penelitian: Penelitian
kuasi eksperimental dengan post test
only non equivalent control group design
ini menggunakan sel HeLa yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kontrol
positif dengan doksorubisin dan kelompok perlakuan dengan ekstrak etanol sarang
semut dalam berbagai konsentrasi. Konsentrasi ekstrak etanol sarang semut yang
dipakai yaitu 3,91 μg/ml; 7,81 μg/ml; 15,63
μg/ml; 31,25 μg/ml; 62,50 μg/ml;
125 μg/ml; 250 μg/ml; 500
μg/ml; 1000 μg/ml. Efek
sitotoksik dinilai dengan metode direct counting dengan
pewarnaan trypan blue kemudian dilakukan analisis regresi probit untuk
mencari nilai IC50.
Hasil Penelitian: Nilai IC50
ekstrak etanol sarang semut sebesar 33,2819
μg/ml. Ekstrak etanol sarang 5,5595
μg/ml. Efek sitotoksik doksorubisin lebih besar daripada efek sitotoksik
ekstrak etanol sarang semut.
Kesimpulan: Ekstrak etanol sarang
semut (Myrmecodia pendens) memiliki efek sitotoksik kategori cukup aktif
terhadap sel HeLa (Sains Medika, 3(2):112-120).
Kata kunci: sel kanker serviks HeLa, efek sitotoksik,
ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia pendens)
Penulis: Dina Fatmawati,
Prista Karina Puspitasari, Iwang Yusuf
Kode Jurnal: jpkedokterandd110077