Efek Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Sensitivitas Insulin pada Tikus Galur Wistar
Abstract: Ekstrak kunyit dan
bawang putih telah diketahui mempunyai efek antidiabetik, tetapi mekanisme
kerjanya belum diketahui. Penelitian ini mengamati efek tiga ekstrak rimpang kunyit
(Curcuma longa L.) dan bawang putih (Allium sativum L.), yaitu ekstrak heksan,
etil asetat, dan etanol terhadap kadar glukosa darah dengan tes toleransi
glukosa. Selanjutnya, ekstrak yang paling efektif dan komponen aktifnya
(kurkuminoid dan S-metil sistein) diuji dengan tes toleransi insulin. Empat
puluh ekor tikus galur Wistar dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok normal,
kelompok yang hanya diberi emulsi tinggi lemak (kontrol), dan sisanya selain
diberi emulsi tinggi lemak juga masing-masing diberi ekstrak kunyit dengan
dosis 50 mg/kgBB, ekstrak bawang putih dengan dosis 50 mg/kgBB, kurkuminoid
dengan dosis 25 mg/kgBB, S-metil sistein dengan dosis 25 mg/kgBB, kombinasi
ekstrak kunyitbawang putih dengan dosis masing-masing 25 mg/kgBB, dan kombinasi
kurkuminoid-S-metil sistein dengan dosis masing-masing 12,5 mg/kgBB selama 10
hari. Resistensi insulin dievaluasi dengan tes toleransi insulin.Penelitian
dilakukan pada bulan Agustus–Oktober 2010 di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
(SITH) InstitutTeknologi Bandung (ITB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
KTTI (konstanta tes toleransi insulin) hewankelompok ekstrak bawang putih
(7,2±0,84), kurkuminoid (7,14±0,74), dan kombinasi kurkuminoid-S-metil
sistein(7,46±0,64) secara bermakna (p<0,05) lebih besar dibandingkan dengan
kelompok kontrol positif (3,2±1,92).Simpulan, ekstrak bawang putih,
kurkuminoid, dan kombinasi kurkuminoid-S-metil sistein meningkatkan
sensitivitas insulin.
Penulis: Evi Sovia, Elin
Yulinah Sukandar, Joseph I. Sigit, Lucy Dewi N. Sasongko
Kode Jurnal: jpkedokterandd110056