Apakah Lp(a) Merupakan Prediktor Kejadian Kardiovaskular Pasca Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST?
Latar Belakang: Akhir-akhir
ini semakin banyak dipelajari faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner
(PJK) non konvensional, di antaranya adalah lipoprotein(a) yang diturunkan
secara genetik dan bervariasi secara etnik. Peran Lp(a) sebagai faktor risiko
PJK telah banyak diketahui, perannya dalam proses trombosis, yang berkaitan
dengan sindrom koroner akut, masih sangat terbatas. Hanya ada satu penelitian
prospektif yang mempelajari potensi Lp(a) sebagai prediktor kematian pasca
infark miokard akut (IMA). Oleh karena itu, studi ini ditujukan untuk mengamati
peran kadar Lp(a) yang tinggi terhadap kejadian kardiovaskuler pasca IMA dengan
elevasi segmen ST.
Metode dan hasil.Responden studi kohort ini adalah sepuluh penderita IMA
dengan elevasi segmen ST (usia rerata 53.3 ± 8 tahun) yang mendapat terapi
fibrinolitik yang direkrut sejak Januari 2003, dan diamati sampai dengan 31 Mei
2005 (rerata masa pengamatan 432 hari). End pointyang diamati adalah angina
berulang, reinfark, revaskularisasi dalam masa lebih dari 6 bulan setelah masuk
dalam studi, dan kematian. Kadar Lp(a) diperiksa melalui sampel darah pada saat
masuk rumah sakit dalam 24 jam pertama. Penderita dikelompokkan ke dalam 3
kelompok persentil berdasarkan kadar Lp(a); persentil tertinggi (> 75%)
dengan kadar Lp(a) > 26,4 mg/dL dan persentil terendah (< 25%) dengan
kadar Lp(a) < 7,2 mg/dL. Dalam analisis kesintasan kejadian kardiovaskuler
(gabungan) antara kelompok Lp(a) tertinggi dengan kelompok terendah didapatkan
bahwa kelompok kadar tertinggi tidak menunjukkan kesintasan yang lebih rendah;
nilai rasio hazard 0,69 (95% CI 0,29-1,63; p=0,40). Demikian pula pada analisis
kesintasan untuk kematian, kelompok Lp(a) tertinggi tidak menunjukkan
kesintasan kumulatif yang lebih rendah; nilai rasio hazard 0,92 (95% CI
0,13-6,58; p=0,190).
Kesimpulan.Disimpulkan kadar lipoprotein(a) yang tinggi bukan merupakan
prediktor kejadian kardiovaskuler pasca IMA dengan elevasi segmen ST.
Penulis: Nisa Ike Rini A,
Manoefris Kasim, Santoso Karo Karo
Kode Jurnal: jpkedokterandd0700187