Aktivitas Inhibisi Ekstrak Bawang Putih dan S-metil sistein terhadap Reaksi Glikasi Albumin secara In Vitro
Abstrak: Hiperglikemia kronis
menyebabkan terjadinya proses
glikasi. Produk akhir
glikasi berikatan dengan protein
secara ireversibel dan
dapat mengubah sifatnya
secara signifikan. Akibatnya terjadi
perubahan fungsi dan
kerusakan dinding endotel
vaskuler yang berperan dalam terjadinya
komplikasi diabetes melitus.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek ekstrak bawang putih dan senyawa
aktifnya yaitu S-metil sistein terhadap reaksi glikasi albumin secara in vitro.
Albumin 5% dan glukosa 3% direaksikan dengan ekstrak bawang putih 0,25 – 30 mg/mL,
S-metil sistein 0,0125
– 0,2 mg/mL
dan piridoksamin sebagai
standar. Albumin yang terglikasi dievaluasi
menggunakan metode TBA
(thio-barbituric acid). Data
dianalisis menggunakan ANOVA dengan
α = 95%
(p < 0,05).
Tipe inhibisi ditentukan dengan meningkatkan konsentrasi
glukosa sebagai substrat
dengan dan tanpa
penambahan ekstrak bawang putih
atau S-metil sistein
pada berbagai konsentrasi.
Tipe inhibisi ditentukan
dengan analisis data menggunakan
kurva Eddie Hoftsee.
Ekstrak bawang putih
pada konsentrasi 30 mg/mL
dan S-metil sistein
pada konsentrasi 0,2
mg/mL mempunyai aktivitas
inhibisi paling baik. S-metil
sistein memperlihatkan potensi
yang hampir sama
dengan piridoksamin, sedangkan ekstrak
bawang putih mempunyai
potensi yang lebih
rendah. Tipe inhibisi
ekstrak bawang putih adalah
campuran kompetitif dan
nonkompetitif sedangkan tipe
inhibisi S-metil sistein adalah
kompetitif. Ekstrak bawang
putih dan S-metil
sistein dapat menghambat
reaksi glikasi sehingga dapat dapat menghambat terjadinya komplikasi
pada diabetes melitus.
Penulis: Evi Sovia, Elin Y.
Sukandar, Lucy D. N. Sasongko, Joseph I. Sigit
Kode Jurnal: jpkedokterandd110093