Adiponektin Pada Sindrom Koroner Akut Studi di Pusat Jantung Nasional ”Harapan Kita”

Latar Belakang: Hubungan antara hipoadiponektinemia dan perkembangan kelainan yang diakibatkan oleh obesitas, termasuk dislipidemia dan penyakit jantung koroner telah lama diketahui.  Namun berbagai studi untuk melihat hubungan antara hipoadiponektinemia sebagai prediktor kejadian penyajit jantung koroner masih kontroversial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hipoadiponektinemia dapat digunakan sebagai prediktor dari total  Major Adverse Cardiac Event (MACE) pada pasien dengan Sindrom Koroner Akut.
Metoda dan Hasil. Penelitian kohort ini menggunakan 80 pasien Sindrom Koroner Akut di Unit Gawat Darurat Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (median  follow-up 81.48 hari),  end-point dari penelitian ini adalah reinfark, iskemia berulang, gagal jantung dan kematian. Usia rerata sampel penelitian 54.51 ± 9.02 tahun. Enam puluh tiga pasien adalah laki - laki (78.8%) dan 17 adalah wanita (21.3%). Total kolesterol rerata adalah 202.14 ± 45.10 mg/dl, rerata HDL adalah 36.75 ± 13.56 mg/dl, rerata LDL adalah 125.42 ± 39.26 mg/dl, dan rerata triglycerida adalah 182.61 ± 104.40 mg/dl. Faktor risiko yang paling banyak adalah hipertensi (51,3%) dan merokok (53,8%). Rerata kadar adiponektin adalah 8.15 ± 3.67 ug/ml. Pada analisis multivariat, hipoadiponektinemia (< 5.34 ug/ml) menunjukkan kecenderungan berhubungan dengan total MACE, walaupunsecara statistik tidak signifikan, dengan RR 4.33 (95% CI: 0.86 – 21.8; P = 0.075).
Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa, hipoadiponektinemia tidak berhubungan secara signifikan dengan total MACE pada pasien Sindrom Koroner Akut tersebut.
Kata Kunci: adiponektin, obesitas, sindroma koroner akut
Penulis: Bagus Ari Pradnyana DS, Nani Hersunarti, Santoso Karo Karo
Kode Jurnal: jpkedokterandd0700214

Artikel Terkait :