PENGGUNAAN BATU APUNG DARI KABUPATEN LEMBATA SEBAGAI AGREGAT RINGAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON NORMAL
ABSTRAK: Kabupaten Lembata
merupakan daerah dengan
potensi batu apung
yang terbesar di Nusa
Tenggara Timur. Pemakaian
Batu Apung yang
terbatas dan potensi ketersediaannya yang besar
menunjukkan bahwa batu apung belum dimanfaatkan secara optimal. Melihat
potensinya, maka upaya
lain untuk memanfaatkan
batu apung ini adalah
menggunakannya sebagai alternatif
pengganti agregat kasar
pada campuran beton normal.
Hal ini akan
mempengaruhi mutu dari
beton, sehingga penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat tekan dan kuat tarik belah
beton jika agregat kasar pada beton disubstitusikan sebagian dengan menggunakan batu apung. Benda
uji yang digunakan adalah silinder beton sebanyak 60 benda uji dengan kuat
tekan rencana 30 MPa. Batu
Apung digunakan pada
beton dengan substitusi terhadap
batu pecah. Presentase substitusinya
adalah 15%, 25%,
dan 50%. Pengujian
beton ini diberikan
3 perlakuan berbeda yaitu menggunakan batu apung alami, batu apung
setelah di coating serta diberikan penambahan
bahan kimia berupa
sikafume dan sikament
Ln. Berdasarkan hasil
pengujian, beton dengan
kadar substitusi 15%,
25%, dan 50% menurunkan kuat tekan, sedangkan ketika
diberikan beberapa perlakuan
meningkatkan kuat tekan.
Penulis: Elia Hunggurami,
Yosafat Sepriyanto Touselak, Hj. A.
Kumalawati
Kode Jurnal: jptsipildd130009