KUAT TARIK BELAH DAN LENTUR BETON DENGAN PENAMBAHAN STYROFOAM (STYROCON)

Abstrak:  Penggunaan  material  ringan  sebagai  bahan  pembentuk  struktur  akan mengurangi  berat  total  dari  suatu  bangunan.  Beton  ringan  merupakan  salah  satu material ringan pembentuk struktur. Dalam pembuatan beton ringan salah satu bahan alternatif  tambahan  yang  digunakan  adalah  styrofoam.  Styrofoam  biasa  dikenal sebagai  gabus  putih  yang  umumnya  digunakan  sebagai  pembungkus  barang-barang elektronik. Penggunaan styrofoam dalam beton ringan dapat dianggap sebagai rongga udara.  Keuntungan  penggunaan  styrofoam  dibandingkan  dengan  rongga  udara  dalam beton ringan adalah styrofoam mempunyai kuat tarik. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan butiran styrofoam terhadap berat satuan, kuat tarik belah dan tarik lentur beton yang dihasilkan.
Benda  uji  untuk  pengujian  kuat  tarik  belah  adalah  silinder  dengan  diameter  150  mm dan tinggi 300 mm dan benda uji untuk kuat tarik lentur adalah balok dengan ukuran 150 x 150 x 600 mm. Jumlah benda uji kuat tarik belah adalah 7 buah dan kuat tarik lentur  3  buah  untuk  setiap  variasi  persentase  penambahan  styrofoam.  Beton  dibuat dengan perbandingan berat 1 : 2 : 3. Jumlah semen dalam 1 m3 campuran beton adalah 400 kg. Variasi persentase penambahan styrofoam adalah  0%, 10%, 20%, 30%, 40% terhadap  volume  campuran.  Diameter  butiran  styrofoam  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  berkisar  antara  3-10  mm  dengan  berat  satuan  22,89  kg/m3.  Uji  nilai slump dilakukan pada beton segar, setelah 28 hari dilakukan pengukuran berat satuan, pengujian kuat tarik belah dan tarik lentur.
Hasil  penelitian  menunjukkan  penambahan  styrofoam  meningkatkan  nilai  slump. Berat  satuan  dan  kuat  tarik  belah  beton  menurun  secara  linier.  Setiap  penambahan 10% butiran styrofoam maka akan menurunkan berat satuan dan kuat tarik belah beton berturut-turut  81,08  kg/m3  (4,01%)  dan  0,34  MPa  (12,19%).  Setiap  penambahan persentase styrofoam terjadi penurunan kuat tarik lentur. Penambahan styrofoam 10% terjadi  penurunan  kuat  tarik  lentur  sebesar  22,67%  dan  penambahan  20%  butiran styrofoam  terjadi  penurunan  kuat  tarik  lentur  sebesar  29,62%  terhadap  beton  tanpa penambahan styrofoam, tetapi pada saat penambahan 30% butiran styrofoam kuat tarik lentur  meningkat  1,21%  tehadap  kuat  tarik  lentur  dengan  penambahan  20%  butiran styrofoam. 
Kata kunci: beton ringan, styrofoam, berat satuan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur
Penulis: I.B. Dharma Giri, I Ketut Sudarsana dan N.L.P. Eka Agustiningsih
Kode Jurnal: jptsipildd080047

Artikel Terkait :