Polimorfisme Protein Darah Domba di Kabupaten Batanghari

Intisari: Di Kecamatan Pemayung dan Kecamatan  Muara Bulian  Kabupaten Batanghari populasi ternak domba cukup tinggi. Namun sampai saat ini informasi tentang karakteristik genetik domba belum  banyak  diketahui.  Sehingga  dalam  rangka  mewujudkan  salah  satu  tujuan  dalam pembangunan  peternakan  yaitu  untuk  mempertahankan  kelestarian  dan  kemurnian  bangsa ternak  asli  maka  perlu  diketahui  pola  polimorfisme  protein  darah  domba.  Salah  satu  cara pendekatan  yang  dilakukan  untuk  mengetahui  dan  membedakan  sifat  genetik  tersebut  adalah dengan  menganalisis  protein  darah  yang  mempergunakan  elektroforesis.Penelitian  ini  bertujuan untuk menelaah karakteristik genetik domba di Kabupaten Batanghari yang meliputi karakteristik protein  darah  domba  dengan  elektroforesis  yaitu  pola  polimorfisme  protein  darah.Sampel  darah diambil  dari  20  ekor  domba,  10  ekor  dari  Kecamatan  Pemayung  dan  10  ekor  dari  Kecamatan Muara  Bulian.  Analisis  dilakukan  di  Laboratorium  Genetika  Molekuler  Ternak  Fakultas Peternakan  IPB  Bogor.  Frekuensi  alel  dihitung  dengan  perhitungan  langsung  dan  diuji  dengan keseimbangan  Hardy  –  Weinberg,  sedang  jarak  genetik  dihitung  dengan  rumus  Nei.  Hasil Analisis  Elektroforesis  didapatkan  lima  jenis  protein,  yaitu  Albumin,  Postalbumin,  Transferin, Posttransferin-1, dan Posttransferin-2. Albumin dan Postalbumin dikontrol dua alel yaitu alel A = 0,6 dan alel B = 0,4, Transferin empat alel yaitu alel A = 0,025, alel B = 0,50, C = 0,45 dan D = 0,025. Sedangkan lokus Posttransferin-1 dan Posttransferin-2 dikontrol oleh satu alel yaitu alel A = 1,00. Dari  hasil  pembahasan  dapat  disimpulkan  ditemukan  lima  jenis  protein  yaitu  Albumin, Postalbumin,  Transferin,  Posttransferin-1,  dan  Posttransferin-2.  Tiga  lokus  ditemukan polimorfisme yaitu Albumin, Postalbumin dan Transferin dengan angka rata-rata heterozigositas 0,29 untuk Kecamatan Pemayung dan 0,287 untuk Kecamatan Muara Bulian. Lokus Albumin dan Postalbumin dapat dijadikan penciri genetik.
Kata Kunci: Lokus, alel, polimorfise, protein darah
Penulis: Silvia Erina dan  Helmi Ediyanto
Kode Jurnal: jppeternakandd120073

Artikel Terkait :