Induksi Poliploidi dengan Kolkisina pada Kultur Meristem Batang Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki)
Abstract: Bawang wakegi tidak
dapat berbunga sehingga tidak menghasilkan biji. Akibatnya, bawang wakegi
memiliki keragaman genetik yang sempit. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan konsentrasi kolkisina optimum untuk induksi poliploidi bawang
wakegi dan mendapatkan tanaman bawang wakegi poliploid. Penelitian dilaksanakan
di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada bulan Juni 2011 sampai
Januari 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAKL faktorial 2 faktor
dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah kultivar yaitu ‘Lembah Palu’, ‘Palasa’,
dan ‘Sumenep’. Faktor kedua adalah konsentrasi kolkisina yaitu 0 g.L-1, 0,5
g.L-1; 1 g.L-1; dan 1,5 g.L-1 dengan lama inkubasi tiga hari. Pengamatan
dilakukan pada umur 2 hingga 8 minggu setelah tanam di dalam botol untuk
parameter pertumbuhan dan morfologi serta sitologinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kromosom 2n=32 (tetraploid)
diperoleh pada kultivar ‘Palasa’ dengan perlakuan kolkisina 0,5 dan 1,5 g.L-1
serta kultivar ‘Sumenep’ dengan perlakuan kolkisina 1 g.L-1. Tanaman poliploid
tersebut diatas memiliki ukuran sel, ukuran stomata dan epidermis lebih besar
serta densitas stomata lebih sedikit dibandingkan tanaman kontrol.
Kata kunci: bawang wakegi,
poliploidi, kolkisina, invitro
Penulis: Mita Setyowati ,
Endang Sulistyaningsih, Aziz Purwantoro
Kode Jurnal: jppertaniandd130029