Hubungan variabilitas mixed layer depth kriteria ∆T=0,5 oC dengan sebaran tuna di Samudera Hindia bagian timur
Abstrak: Samudera Hindia
merupakan salah satu perairan yang memiliki peranan penting dalam variabilitas
ekosistem perairan termasuk didalamnya sumberdaya perikanan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan Mixed Layer Depth (MLD) kriteria ∆T = 0,5
oC dengan sebaran Tuna di Samudera Hindia bagian Timur. Wilayah kajian
penelitian ini adalah perairan Samudera Hindia bagian Timur dengan koordinat
100 – 120oBT dan 5 – 20oLS. Data yang digunakan adalah data MLD kriteria ∆T = 0,5
oC berdasarkan suhu dan kedalamannya, serta data sebaran dan tangkapan Tuna
yang diolah dalam periode musiman. Hasil visualisasi menunjukkan bahwa variasi
MLD berdasarkan kedalaman memiliki nilai berbanding terbalik dengan variasi MLD
berdasarkan suhu. Variasi MLD menunjukkan bahwa kedalaman MLD paling dangkal
berada pada Musim Barat yakni berkisar antara 22 – 60 dbar dan paling dalam
berada pada Musim Timur dengan nilai berkisar antara 60 – 100 dbar, sedangkan
suhu MLD tertinggi berada pada Musim Peralihan 1 yakni 28,5 – 29,5 oC dan
terendah pada Musim Peralihan 2 dengan nilai berkisar antara 23 – 29 oC.
Sebaran Tuna paling luas berada pada Musim Timur dan paling sempit berada pada
Musim Peralihan 1. Hubungan variasi MLD dengan hasil tangkapan Tuna memiliki
korelasi cukup tinggi yang terlihat dari nilai korelasi Pearson sebesar +0,891
untuk korelasi tangkapan Tuna dengan kedalaman MLD dan -0,927 untuk korelasi
hasil tangkapan Tuna dengan suhu MLD.
Kata kunci: Mixed Layer Depth;
∆T = 0,5 oC; Suhu; Kedalaman; Tuna
Penulis: Dessy Teliandi, Otong
Suhara Djunaedi, Noir Primadona Purba, Widodo Setiyo Pranowo
Kode Jurnal: jpperikanandd130160