ANALISA KAPASITAS OPTIMAL LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR BERDASAR OPERATOR DAN PENGGUNA PELABUHAN
Abstract: Salah satu komponen
penting dari sistem transportasi laut untuk Negara kepulauan seperti Indonesia
adalah pelabuhan. Lapangan penumpukan yang digunakan untuk melayani muatan peti
kemas merupakan salah satu fasilitas utama pelabuhan yang digunakan untuk
menyimpan peti kemas yang berasal dari kapal atau yang akan ke kapal. Lapangan
penumpukan diperlukan untuk mencegah resiko delay kapal yang mengakibatkan
produksi bongkar muat menurun dan waktu kapal dan barang di pelabuhan menjadi
lama. Terminal Petikemas Makassar merupakan salah satu dari 25 pelabuhan
strategis yang ada di Indonesia, dan merupakan pelabuhan yang akan dikembangkan
dengan prioritas tinggi (RPJP 2005-2025), berlokasi di kota Makassar Propinsi Sulawesi
Selatan. Meningkatnya arus petikemas saat ini, menuntut kesiapan Terminal
Petikemas Makassar dalam memberikan pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan arus kunjungan kapal petikemas tahun 2007 hingga 2012 dengan
pertumbuhan rata-rata hingga 7,52%, dan adanya rencana pengembangan pelabuhan
Makassar yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 2 Tahun
2004 yang menetapkan Rencana Induk Pelabuhan Makassar (Master Plan).Tujuan
penelitian menganalisis kapasitas lapangan penumpukan yang optimal baik bagi
operator maupun pengguna. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman
bagi pengelola pelabuhan (operator) yang dapat memperkecil resiko delay bagi
pemilik kapal dan barang (pengguna) di Terminal Petikemas Makassar. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pertumbuhan petikemas yang melewati
lapangan penumpukan adalah 11 % dengan persentase jumlah petikemas yang
dibongkar hampir sama dengan jumlah petikemas yang dimuat. Tingkat pemanfaatan
lapangan penumpukan tahun 2010 sebesar 39,17% dengan kapasitas 1.129.861 teus
pertahun dengan lama penumpukan rata-rata 4,9 hari. Tingkat pemanfaatan lapangan
penumpukan optimal berdasar biaya operator dan pengguna diperoleh sebesar
95,21%, dengan kapasitas lapangan penumpukan yang dibutuhkan sebesar 464.816
teus pertahun, hal ini berarti untuk tahun 2010 kapasitas tersedia masih cukup.
Dengan pertumbuhan petikemas yang ada diperoleh hasil tahun 2019 lapangan
penumpukan sudah harus dikembangkan.
Keywords: Lapangan penumpukan,
tingkat pemanfaatan, optimal
Penulis: Misliah Idrus,
Zulkifly A. Yusuf
Kode Jurnal: jpperikanandd130144