RUMAH BUDAYA SEBAGAI RUANG PUBLIK UNTUK MENGEMBANGKAN KEGIATAN KEPARIWISATAAN DI DESA WISATA RAWABOGO, KECAMATAN CIWIDEY, KABUPATEN BANDUNG
ABSTRACT: Desa Rawabogo,
Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, telah terpilih menjadi Desa Wisata.
Terpilihnya desa ini sebagai Desa Wisata bukanlah tanpa alasan. Setiap desa
yang terpilih menjadi Desa Wisata tentu memiliki daya tarik wisata yang dapat
mengundang wisatawan untuk datang ke desa tersebut. Namun, yang harus
dipertimbangkan untuk menjadi Desa Wisata tidak cukup hanya adanya daya tarik
wisata tetapi juga adanya fasilitas-fasilitas dan infrastruktur yang memadai
yang mendukung dan mempermudah para wisatawan untuk datang ke desa tersebut,
misalnya akses jalan yang mudah dan aman, sarana transportasi, dan akomodasi
yang terdiri dari fasilitas penginapan dan rumah makan. Banyak hal yang perlu
dipersiapkan untuk benar benar menjadi Desa Wisata. Penelitian ini bertujuan
untuk membantu masyarakat Desa Rawabogo mempersiapkan diri menjadi Desa Wisata.
Apabila Desa Rawabogo telah menjadi Desa Wisata yang memiliki
fasilitas-fasilitas yang memadai maka akan semakin banyak wisatawan yang
datang. Dengan semakin banyaknya para wisatawan yang datang maka perekonomian
desa tersebut akan semakin meningkat karena para wisatawan akan memberikan
banyak penghasilan bagi masyarakat dari fasilitas penginapan, rumah makan,
jajanan, pertunjukan kesenian, kerajinan tangan dan lain-lain yang disediakan
oleh desa tersebut. Tujuan jangka panjang penelitian ini jelas adalah
peningkatan perekonomian masyarakat Desa Rawabogo.
Fasilitas-fasilitas yang perlu dilengkapi oleh Desa Rawabogo begitu
banyak sehingga tidak mungkin dipenuhi dalam waktu singkat. Ini harus dilakukan
secara bertahap. Penelitian ini membantu masyarakat desa untuk melihat
kebutuhan apa yang penting dan mendesak untuk dipenuhi demi pengembangan desa
tersebut sebagai Desa Wisata. Target khusus penelitian ini adalah membantu masyarakat
desa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari hasil penelitian, ternyata Rumah
Budaya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Dengan demikian,
para peneliti dengan dibantu beberapa orang (diantaranya Bapak Bambang,
koordinator Gladi Budaya PKH-UNPAR dan Bapak Lilik Alika, salah satu dosen
pembimbing Gladi Budaya) membantu mewujudkan Rumah Budaya ini. Dengan demikian,
target konkret penelitian ini atau indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah berdirinya Rumah Budaya. Penelitian ini merupakan wujud pengabdian
peneliti kepada masyarakat.
Penulis: Bernardus Ario Tejo
Sugiarto, Yusuf Siswantara
Kode Jurnal: jpadministrasinegaradd120087