PENGUKURAN KINERJA BISNIS SEBAGAI SUMBER INFORMASI BAGI MANAJEMEN UNTUK MENETAPKAN KEPUTUSAN BISNIS (SUATU KASUS PADA SEBUAH PERUSAHAAN TEMBAKAU DI SOLO)
ABSTRACT: Penelitian dilakukan
dengan tujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada umumnya dan
perusahaan yang dijadikan obyek penelitian pada khususnya. Kinerja perusahaan
dapat diartikan sebagai hasil dari pelaksanaan serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh unsur di dalam perusahaan sebagai proses pencapaian
tujuan. Kinerja perusahaan yang baik akan terlihat dari tingkat produktivitas,
efektivitas, dan efisiensi yang baik pula. Laporan keuangan merupakan salah
satu informasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam
suatu periode tertentu.
Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur melalui melalui
komponen-komponen likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, penggunaan aset
(asset utilization), dan ukuran pasar (market measures), dengan alat bantu yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan tersebut adalah melalui
analisis laporan keuangan secara comparative, common-size, dan analisis rasio.
Hasil dari pengukuran kinerja keuangan ini akan digunakan untuk menentukan
keputusan bisnis apa yang sebaiknya diambil perusahaan untuk masa yang akan
datang.
Data yang dibutuhkan untuk penelitian akan diperoleh melalui studi
lapangan. Peneliti juga akan melakukan studi kepustakaan dan analisis paired
sample t test-statistic untuk menguji perbedaan kondisi keuangan perusahaan
antara periode 2007 – 2008; dengan periode 2008 – 2009; serta periode 2009 –
2010. Dua sampel berpasangan diartikan dengan sebuah sampel (yaitu kondisi
keuangan perusahaan) yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang berbeda
sehingga akan menghasilkan dua kondisi keuangan perusahaan yang berbeda.
Perbedaan itulah yang akan dianalisis apakah berbeda secara statistik.
Dari hasil penelitian, disimpulkan latar belakang perusahaan menunjukkan
kondisi keuangan yang cukup kuat karena merupakan perusahaan afiliasi dari
perusahaan-perusahaan besar di dunia. Pada periode yang diteliti, komunitas
industri tembakau di Indonesia sedang berkembang karena demand yang besar dan
harga yang meningkat. Laporan keuangan disusun oleh perusahaan secara lengkap
dan informatif, sehingga dapat dipergunakan dalam melakukan analisa. Keputusan
yang akan diambil oleh perusahaan hendaknya menggunakan asumsi bahwa growth di
perusahaan sebesar 11,6%. Dengan jumlah free cash flow yang cukup signifikan,
perusahaan sebaiknya mencari alternatif investasi lain. Strategi perusahaan
untuk tidak membayar dividen dapat dipertahankan karena perusahaan melakukan
distribusi kepada pemilik dalam bentuk lain.Pengembangan perusahaan di masa
yang akan datang haruslah mempertimbangkan dampak akuisisi perusahaan lain
dalam industri sejenis oleh perusahaan afiliasi di luar negeri, baik dari segi
supply, proses operasi, maupun market. Di samping itu, berdasarkaan perhitungan
intrinsic value perusahaan memiliki nilai Rp.35.855,00 per lembar saham untuk
tahun 2008 dan dengan menggunakan P/E ratio diperoleh P/E ratio sebesar 118.46
kali. Hal ini menunjukkan perusahaan dalam kondisi yang sangat stabil.
Penulis: Tulis S. Meliala,
Elizabeth Tiur Manurung, Paulina Permatasari, Muliawati Muliawati, Atty
Yuniawati, Christian C. Henry, Sylvia Fettry, Felisia Felisia
Kode Jurnal: jpadministrasinegaradd110069