HERMENEUTIKA DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN : Menuju Penetapan Hukum Bervisi Etis
Abstract: Pemikiran Islam Fazlur Rahman tampil
sebagai sosok yang
meyakinkan dan cemerlang dalam
merumuskan metode penafsiran al Quran. Orisinalitas metode penafsiran yang dirumuskan
terletak pada digunakannya filsafat,
ilmu-ilmu sosial dan
humaniora. Metode yang dibangun Rahman seringkali
disebut dengan hermeneutika double movement atau hermeneutika
gerakan ganda. Hal ini
karena dalam prosesnya melibatkan gerakan bolak balik sejumlah 2 (dua)
kali, yaitu dari problema situasi sekarang
menuju masa al Quran
diturunkan dan dari masa al
Quran kembali menuju ke
problema sekarang. Dalam metode tersebut yang ditekankan adalah basic
ideas al Quran atau ideal moral al Quran-nya dibandingkan legal spesifiknya. Istilah yang
lain dalam pemaknaan bahwa
Rahman lebih mengedepankan kandungan makna universalitasnya dari
pada makna literal-partikularnya. Metode yang dirumuskan Rahman
akhirnya tidak hanya
memberikan kontribusi pada kepada pengembangan metode tafsir al
Quran saja tetapi juga berpengaruh pada
proses ijtihad dalam
rangka menetapkan hukum-hukum
Islam. Kontribusi besar di bidang hukum Islam selanjutnya adalah
implikasinya yang akan mengubah wajah hukum Islam yang semula tampak kaku,
ketat, formal, ekslusif menuju
wajah hukum yang lebih menyejukkan, lebih melindungi, dan
lebih terbuka.
Key words: Fazlur Rahman,
double movement hermeneutic,
ethic vision law
Penulis: Ulya
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd110170