PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA DAN METODE KONVENSIONAL DI KELAS VII MTs SUNAN KALIJOGO MALANG
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang
berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal
yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang
metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode
ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa
pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil
belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam
proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya
mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu
diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa
untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat
meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada
di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata.
Penelitian ini bertujuan: (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah
antara siswa yang diajar menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional
di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang; (2) Menganalisis perbedaan hasil
belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar menggunakan metode karyawisata dan
metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control
Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester
genap tahun pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar
IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan
dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil
perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung > ttabel (2568 > 2021)
dan sig < 0.05 (0.014 < 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 7104 dan kelas
kontrol 6688. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa
kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang.
Kata Kunci: metode
karyawisata; metode konvensional; hasil belajar
Penulis: NOVIANA HASNAWATI
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd120025